Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Kompasianer of The Year 2019 | Part of Commate KCI '22 - Now | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Sesungguhnya Menikah Bukan Menambah Beban Justru Meringankan

3 Oktober 2025   14:21 Diperbarui: 3 Oktober 2025   14:21 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

----- ----

Illustrasi- dokpri
Illustrasi- dokpri

Kompasianer's, usia 40 tahun bisa menjadi fase krusial. Seseorang telah melewati banyak kejadian, aneka pengalaman pahit gertir telah dirasai.  Untuk standart pada umumnya, usia 40 telah menjalani puluhan tahun berumah tangga.

Anak-anak beranjak dewasa, sedang atau telah selesai menempuh bagku kuliah. Kalu yang dulu menikah-nya muda, mungkin sudah mantu punya cucu dari 40 tahun awal. Umur 40 ibarat pohon akarnya menghunjam, pendiriannya tak mudah goyah.

Saya ada kenalan, belum menikah lewat umur empatpuluh tahun. Berinteraksi dengannya, saya tetap merasakan naluri yang berbeda. Sudut pandangnya relatif personal, sementara yang saudah menikah egonya lebih tertata.

Saya ayah dituntut banyak mengalah, mengutamakan istri dan anak-anak. Keadaan yang mungkin tidak didapatkan, ketika membujang. Setiap mendapatkan uang, saya pikiran istri dan anak-anak. Seumuran saya belum menikah, mungkin belum terpikirkan. Pada titik ini saya merasakan, bahwa syariat menikah mendewasakan.

Sedemikian utamanya menikah, diriwayatkan dalam hadist sahih. Diriwayatkan Baihaqi dan Annas, Rasulullah bersabda "Apabila seorang hamba menikah, maka sungguh orang itu telah telah meyempurnakan setengah agama maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah setengah lainnya".

Dari pernikahan, seseorang terproses tentang ego. Tak lagi mengutamakan diri, dituntut menomorsatukan orang- orang dikasihi. Sedih dan senang dihadapi bersama, belajar menguatkan tidak menjatuhkan.

Suami istri sedang di fase terpuruk, jangan dibarengi dengan pertengkaran. Kesempitan yang diisi keributan, membuat hati sempit pikiran rumit.

Istri jangan menyalahkan, ketika perolehan dibawa suami tak mencukupi. Suami jangan menyalakan istri, dianggap tak ikut membantu mencari nafkah. Tetaplah berusaha sesuai porsinya, melalui fase dengan tetap berusaha.

Sesungguhnya Menikah Bukan Menambah Beban Justru Meringankan

illustrasi- dokpri
illustrasi- dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun