Selanjutnya saya mengais- ngais kerjaan receh, yang penting ada pemasukan. Job yang nilainya tidak masuk akal -- saking kecilnya--, saya ambil tanpa pikir panjang. Job yang dibayar puluhan ribu disikat, setidaknya bisa untuk membeli odol dan garam.
Saat itu, saya merasa bukan siapa- siapa. Pencapaian pernah diraih di masa lalu, tak ada artinya saat kondisi sedang berat beratnya. Sudah bukan waktunya jual mahal, tak perlu negosiasi saat sedang membutuhkan uang.
Bergumul di pikiran ini hanya satu, bagaimana caranya anak istri bisa makan. Kemudian kami sekeluarga, bisa melanjutkan hidup hari esok. Menjadi ayah yang telah selesai dengan diri sendiri, adalah ayah yang tahan banting demi keluarga.
Ayah yang sadar, bahwa dirinya diamanahi memimpin keluarga. Amanah yang tidak main-main, kelak dimintai pertanggung jawaban, Dan puncak pencapaian ayah, adalah menjadi ayah yang telah selesai dengan diri sendiri.
Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI