Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Kompasianer of The Year 2019 | Part of Commate KCI '22 - Now | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Istilah Telat Nikah Istilah yang Menyakitkan

21 Februari 2025   19:17 Diperbarui: 26 Februari 2025   16:01 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana resepsi pernikahan. (Dokumentasi Pribadi)

Selama ikhtiar terus dibentang, selama doa terus dimunajatkan. Selebihnya pasrah berserah, kepada kehendak pemilik kehidupan. Kekuatan manusia sangat terbatas, semestinya bersandar pada pemilik kekuatan tak terbatas.

-0o0-

Berusaha menemukan jodoh adalah perjuangan tidak ringan. Sikap sabar dan ikhlas bukan sekadar wacana, tetapi musti dipraktikkan dirasakan. Bagi yang lulus di ujian kesabaran keikhlasan, kan naik kelas menjadi pribadi lebih arif.

Akankah Alloh datangkan jodoh cepat atau lambat, akankah sesuai kriteria atau meleset. Bahkan sangat bisa, jodoh dipertemukan tidak di alam fana. Biarlah kesungguhan ikhtiar, akan menjadi catatan pahala.

Tak usah peduli dinyinyiri telat nikah, barengi dengan semangat memantaskan diri. Menyiapkan mental, memperbanyak ilmu berumah tangga. Karena orang dengan bekal -- ilmu-- cukup, niscaya besar peluang didekatkan calon --amin.  

Padahal kalau takdir jodoh, mempertemukan saat masuk usia empat puluh. Kalau takdir bersua pasangan hidup, datang di rentang umur cukup jauh. Terus mau apa?

Please, jangan nyinyirin orang belum menikah. Mereka sedang bergumul, dengan perjuangan hidupnya sendiri. Jangan ditambahi beban, dengan istilah telat nikah istilah yang menyakitkan.

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun