Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menu Spesial di Hari Lebaran dengan Tepo Ala Ibu

7 April 2024   14:59 Diperbarui: 7 April 2024   15:06 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri

Menu Spesial di Hari Lebaran dengan Tepo Ala Ibu

Tepo ala ibu saya, dimasak dengan kayu bakar di atas pawon (tungku). Rasanya sangat jauh berbeda, dengan lontong kekinian. Lontong masa kini dibungkus plastik kiloan, dimasak dengan kompor gas. Saya kerap menemui lontong jenis ini, biasanya dijual di warung lontong sayur.

Semasa muda, ibu sangat telaten memasak tepo dengan cara lama. Mula- mula mencuci beras sampai bersih, kemudian dibungkus daun pisang. Setiap bungkua ada takarannya, tidak boleh sampai penuh/ munjung. Saat beras matang, nantinya akan mengembang.

dokpri
dokpri

Proses memasak tepo cukup panjang, membutuhkan kesabaran tidak bisa ditinggal berlama-lama. Ibu dengan kuali andalan, menuang air dan tepo dimasukan satu persatu. Mula-mula dimasak, dengan api penuh sampai kayu terbakar separuh.

Kayu yang dimakan api, sisanya berada di luar tungku. Tugas pemasak tepo, mendorong sisa kayu agar api tetap di bawah kuali. Demikian seterusnya, sampai seluruh kayu berubah menjadi bara.


Ya, bahwa kestabililan api mustilah dijaga. Ada tahapan, api tidak boleh terlalu besar atau kekecilan. Karena akan sangat berpengaruh, pada hasil akhir tepo. Sumber panas dari kayu diatur, segera didorong ketika mulai keluar lubang tungku.

Setelah tepo matang, dan bara api masih dalam kondisi panas. Ibu tidak langsung mengangkat kuali, dibiarkan sampai kayu menjadi abu dan api padam. Konon panas bara, membuat tepo matang semakin tanak. Aroma tepo dengan harum khas, akan tercium ketika diangkat hangat-hangat.

dokpri
dokpri

Saat menyajikan, ibuk memotong tepo menjadi dua bagian. Kemudian diiris segi tiga setebal satu centi, baru ditambah sayuran dan disiram sambal pecel. Bagi yang suka lodeh, tepo pecel bisa ditambahkan sayuran ini dengan kuahnya. Kemudian biar lengkap, bisa disajikan dengan peyek ditambah gorengan.

Soal sambal kacang, ibu tidak mau asal membeli jadi. Tetapi rela membuat sendiri, dengan kacang dimasak memakai wingko (wajan dari tanah liat) tanpa minyak. Kemudian dideplok (tumbuk) sendiri, dengan bumbu yang ditakar sedemikian rupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun