Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Kompasianer of The Year 2019 | Part of Commate KCI '22 - Now | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Naik Commuter Line Menjadi Jalan Ninjaku Berhemat, Peduli Isu Green dan Membantu Diet

21 Agustus 2023   22:56 Diperbarui: 21 Agustus 2023   23:43 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh, naik Commuter Line membantuku menurunkan berat badan dari 100 kg menjadi 75 kg. Bahkan beberapa tips mengencangkan perut, saya dapati saat naik Commuter Line. Terhitung dari tahun 2016 sampai sekarang, saya mengandalkan transportasi publik (terutama Commuter Line). 

Begini kisahku.

-----

Saya masih ingat awal mula perubahan pola makan, persisnya sejak bekerja sebagai marketing iklan di sebuah media di Surabaya. Saya memenuhi target penjualan, selama rentang masa percobaan. Teman seangkatan tidak awet, (alhamdulillah) saya bertahan dua tahun setengah---sampai akhirnya pindah ke Jakarta.

Di team iklan, awalnya saya menjual iklan baris. Pemasangnya sebagian besar individu, mulai iklan jual beli rumah, mobil atau motor, lowongan pekerjaan, jasa ini dan itu. Seiring berjalannya waktu, meningkat jualan iklan kolom mini. Sampai akhirnya jualan iklan kolom, mulai seperempat halaman sampai full page.

Komisi didapatkan sangat lumayan, membuat isi rekening cukup menggembirakan. Di satu sisi kondisi ini, mempengaruhi cara saya memilih memilah makanan. Asal pengin makanan dibeli, meskipun sedang tidak lapar. Saya mulai terbiasa, makan malam atau ngemil sebelum tidur. Kebiasaan, yang kemudian hari saya sesali.

Tidak genap satu tahun di bidang pekerjaan ini, tubuh mengembang sedemikian rupa. Saya merasakan perubahan, ketika celana dan baju lama tidak muat di badan. Pun ketika ketemu atau berpapasan, dengan teman lama tak bersua.  Komentar disampaikan nyaris seragam, dengan raut muka setengah kaget.

"Kon saiki lemu men, rek" logat surabaya-an kental itu terdengar.

(Kamu sekarang gendut banget, rek)

Saya membalas dengan senyuman, sama sekali tak terusik dengan kalimat tersebut. Komentar semisal saya iya-kan, dan tidak menumbuhkan keinginan diet. Pernah saya menimbang, jarum merapat di angka satu kuintal-- hadeuh, hehehe. Sampai kejadian malam itu, yang menjadi titik balik semua keadaan.

Saya berusaha sekuat tenaga, menerapkan kebiasaan baru. memilih asupan kaya serat, dan sering-sering minum air mineral/ air bening. Memperbanyak aktivitas fisik, dengan jalan kaki dan naik comuuter line.

Ya, naik Commuter Line menjadi jalan ninjaku berhemat, peduli isu green dan membantu diet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun