Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Kompasianer of The Year 2019 | Part of Commate KCI '22 - Now | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Saat Mudik Saatnya Bersantap Kuliner Nusantara Kenangan Masa

26 April 2023   13:57 Diperbarui: 26 April 2023   13:59 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasianer, salam sehat selalu. Mumpung masih dalam suasana syawal, perkenankan kami ucapkan mohon maaf lahir dan batin dari saya dan keluarga. Smoga, di hari yang fitri kita kembali pada fitrah. Dan kita masih dipersuakan, dengan lebaran tahun depan-aamiin ya Rabb.

Bagaimana kegiatan lebaran Kompasianer's, khususnya yang mudik. Semoga berjalan dengan lancar, membawa kesan yang baik dan menyenangkan. Kebetulan tahun ini saya mudik, (alhamdulillah) bisa merasakan kembali keseruan lebaran di kampung halaman.

Mengingat tiga lebaran absen, akibat pandemi yang angkanya sedang meninggi. Justru ketidakhadiran kami di tiga lebaran, nyatanya menumbuhkan kangen yang mendalam.

Kangen pada ibunda yang sudah sepuh, kangen pada saudara dan kerabat dekat. Kangen pada suasana pedesaan, kangen pada kerabat atau teman.

Dan tentunya, kangen pada menu khas kampung halaman. Menu sederhana tapi spesial, sampai sekarang belum ada tandingan (setidaknya untuk saya pribadi).

-----

Mudik, membuat segala hal tentang masa lalu berkelebatan di depan mata. Wajah-wajah masa kecil yang sangat akrab, juga sempat sewot pun berkelahi. Kini bersua di masa yang berbeda, rupanya menerbitkan tawa bahagia. Betapa kami sama-sama telah jauh berubah, oleh sebab ditempa aneka pengalaman.

Tempat-tempat yang penuh kenangan, kini disulap mengikuti perkembangan jaman. Melintasi barang sejenak saja, telah mengingatkan saya pada nostalgi masa kecil tak terlupa. Teringat masa masih sering bermain, dan ibu mencari ketika matahari mulai condong ke barat.

Saya tidak ubahnya, seperti teman sepantaran di kampung halaman. Menua digerus waktu, akrab dengan onak duri kehidupan. Telah mengalami dan menjalani pasang surut perjalanan, hakikatnya sedang antri menunggu saat dipanggil 'pulang'.

Mudik, selalu mengajak saya (seperti ) mengendarai mesin waktu. Napak tilas perjalanan masa silam, masa-masa polos belum melewati uji dan coba.  Mengecap citarasa kuliner khas, yang saya rasa hanya ada di desa saya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun