Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Membujang: Sebuah Keegoisan, Pilihan atau Keputusasaan ?

27 Mei 2021   06:31 Diperbarui: 27 Mei 2021   07:43 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dok. pribadi

Dulu, saya punya teman senior di tempat kerja. Dari sisi usia terpaut jauh di atas saya, pun soal kepintaran serta pengalaman di dunia marketing.

Dari wajah terbilang rupawan, ditunjang penampilan fisik yang terjaga. Di usia pertengahan tiga puluhan jabatan supervisior dipegang, memiliki rumah sendiri di daerah pinggiran Jakarta dan kemana pergi ditemani roda empat.

Beberapa kali berkegiatan bareng, senior perempuan terang-terangan minta dicarikan kenalan. Saya tidak berani menanggapi, mengingat pertemanan terbatas kebanyakan dilingkup staf marketing.

Saya coba mengingat -- ingat, tidak ada teman yang setara. Kalau dipaksakan justru minder, jatuhnya kasihan dan tidak enak.

Kami tidak sampai satu tahun sekantor, setelah pindah tidak berkomunikasi. Di kemudian hari kabar terdengar, teman ini masih belum menikah. Lain waktu terdengar lagi, teman senior pindah ke media lain dan masih melajang.

Melihat di medsos, status juga belum menikah. Setelahnya saya tidak mendengar kabar lagi.

Membujang :  Sebuah Keegoisan, Pilihan, atau Keputusasaan ?

Bahwa menikah bukan satu-satunya jalan meraih bahagia, saya sepakat. Tetapi menurut saya, menikah bukan berhenti di urusan bahagia saja.

Bahwa menikah adalah syariat agama, kalau dijalankan terkandung kebaikan, saya sangat menyepakati.

Dalam pernikahan, membentangkan liku-liku dan ketidaknyanaan. Melewati dan menjalani prosesnya, kita akan merasakan pengalaman rohani.

dokpri
dokpri
Kalau menikah diibaratkan sebuah ujian, (menurut saya ) yang penting bukan sekedar hasil akhir. Proses jatuh bangun meraih pasangan jiwa, akan menunjukkan seberapa kesungguhan itu.

Kalau setelah berletih segala usaha dikerahkan, ternyata belahan hati tak juga dipersuakan. Kemungkinan kehidupan punya rencana , yang kita tidak ketahui tetapi ujungnya niscaya membahagiakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun