"Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu" Andrea Hirata, Novel Sang Pemimpi.
Kalau Kompasianer, pernah membaca Novel Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, saya yakin pasti masih ingat dengan quotes Inspiratif di sekuel di buku "Sang Pemimpi." Di buku pertama Laskar Pelangi, dikisahkan Ikal anak dari seorang pekerja tambang miskin di Belitung. Bersama sahabatnya Arai dan Jimbron, memendam cita-cita untuk melanjutkan sekolah di Perancis. Pada Novel sekuel kedua diceritakan, bocah miskin ini akhirnya kesampaian mewujudkan mimpinya.
Tidak ! Saya tidak sedang, menyandingkan tokoh Ikal, dengan barisan designer muda berbakat, yang akan memeragakan hasil rancangannya di jantung kota Paris. Saya hanya merasa menemukan kesamaan semangat dan percaya akan mimpi, dari tokoh novel dengan tokoh nyata, yang saya temui pada akhir pekan di pertengahan bulan sembilan tahun ini.
Bahwa hidup, selalu menyediakan ketakterdugaan, bagi siapa saja yang merelakan diri untuk gigih demi mewujudkan mimpinya. Bahwa semesta akan berpihak, pada orang yang tak pernah putus berharap dan terus melakukan upaya (meski) kecil namun berkelanjutan.
"LA MODE Sur La Seine a Paris", fashion show skala international yang akan diadakan di Paris Perancis oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC), pada 29 September 2019. Event bergengsi ini, menjadi gelaran kedua (setelah yang pertama pada Desember 2018) sebagai ajang mempromosikan karya designer Indonesia, untuk memperkenalkan dan menggaungkan karyanya di pasar global.
"Melalui event ini diharapkan dapat meyakinkan buyer mancanegara untuk datang dan melihat karya desiger lain di Indonesia serta membuka peluang kerjasama" ujar Ali Charisma, National Chairman IFC.
Sepanjang pelayaran dengan rute dari Menara Eifel, kemudian berjalan mengelilingi sejumlah tempat ikonik di Paris. Â Selain sebagai ajang peragaan busana, acara semakin prestisius dengan diadakan session "Fashion Showcase", "Business Meeting" dan "Media Gathering".
Siapa menyangsikan kota Paris, dengan predikatnya sebagai salah satu pusat mode dunia sekaligus kota budaya fashion tertua di dunia. Pengalaman spesial dan berkesan para designer tanah air di event LA MODE Sur La Seine a Paris ini, niscaya akan memompa semangat dan rasa percaya diri yang luar biasa.Â
Kok saya yakin dan optimis, selepas event bergengsi ini, para designer berbakat tanah air semakin terasah pengalaman dan terpacu untuk terus berkarya dan mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa- Amin.
Menembus Paris Bersama  "The Kawung Series"
Diantara 18 designer yang siap berangkat ke Paris, terdapat label Tufiana, brand busana milik Tutut Fitriana yang berasal dari Surabaya Jawa Timur. Perancang busana yang belajar dengan metode learning by doing ini mengaku, bukan lulusan atau punya background dunia mode.
Buah dari ketekunan dan jerih payah selama duapuluh tahunan, akhirnya brand Tufiana dpercaya dan berkesempatan membawa karya dengan tema "The Kawung Series" di pentas  LA MODE Sur La Seine a Paris -- keren.Â
----
Kompasianers, sudah familiar dengan motif kawung dong. Kawung adalah motif batik, yang bentuknya berupa bulatan mirip buah kawung (sejenis kelapa atau ada yang menganggap aren atau kolang kaling) yang ditata rapi dengan susunan geometris. Kawung bermakna kesempurnaan, kemurnian dan kesucian. Dalam kaitan dengan kata suwung (bahasa jawa dari kosong), sebagai simbol kekosongan nafsu dan hasrat duniawi, untuk menghasilkan pengendalian diri yang sempurna untuk harapan kehidupan lebih baik.
Semoga Bermanfaat.