Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Umur Berapa Sih, Dikategorikan Telat Menikah?

31 Agustus 2019   10:28 Diperbarui: 1 September 2019   02:03 2459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa artikel tentang keluarga, yang saya tulis di kolom sosbud Kompasiana mendapat respons beragam dari pembacanya. Apapun bentuk respons, saya sambut gembira dan antusias, itu artinya tulisan saya ada yang membaca. Hehehe

Khusus yang membahas pernikahan, ada yang sampai bertanya melalui inbox di medsos. Salah satunya menyoal patokan umur yang dikatakan telat menikah.

"Memang umur berapa sih dibilang telat menikah, setiap orang kan punya waktu terbaik untuk menikah, jadi tidak bisa disamakan" ujar teman dumay.

Satu artikel berjudul "Ini Alasan Sebaiknya Jangan Menunda Menikah", mendapat pertanyaan unik melalui pesan pribadi tersebut. Isi artikel dimaksud, adalah murni pengalaman pribadi terkait dialog dengan teman yang menikah di usia (bisa dibilang) cukup matang.

Teman ini menyarankan saya, agar tidak menirunya menikah di umur 35 tahun, dengan beberapa pertimbangan terutama dari sisi fisik.

Pada usia 40 tahun lebih, bapak yang (menurut dia sendiri) telat menikah ini, tidak bisa mengimbangi kemauan jagoannya yang berumur 9 tahunan. Saya pernah mengalami fase seperti bapak ini, anak laki-laki di bawah sepuluh tahun, sangat mengandalkan ayahnya untuk diajak bermain. 

Ayah yang jarang olah raga dan sudah berumur, biasanya merasa tersiksa apabila diajak lari-larian bermain bola. Mengikuti anak yang energinya sangat fresh, si ayah yang kecapekan disemangati untuk mengejar dan menendang bola, mengimbangi permainannya.

illustrasi-dokpri
illustrasi-dokpri
Saya melihat bagaimana tersengal nafas dan terengah-engahnya si bapak, selepas bermain langsung telentang merebahkan diri di atas lantai. Saat masih ngos-ngosan, berucap kepada kami (yang masih 20 tahun lebih) kalau sudah punya calon jangan menunda menikah.

"Itu kalau, di usia ideal sudah ada calon, kalau belum ada bagaimana?" -- hehehehe. Jawabnya, "Ya musti berusaha lebih giat sembari memperbaiki diri."-- hehehehe

Kategori Umur Telat Menikah

Sungguh, saya sendiri bingung, tidak bisa memberikan patokan secara pasti, perihal umur yang bisa dikategorikan telat menikah. Apalagi kalau orang yang bertanya, nyatanya belum menemukan (atau tepatnya dipertemukan) dengan tambatan hati. 

Soal menikah memang tidak semudah membalik telapak tangan, ada kondisi almami (mungkin tepatnya sunatullah) berlaku dan di luar kuasa manusia yang notabene adalah hak prerogatif Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun