Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Peran Orangtua dalam Mengatasi Obesitas pada Anak

19 Agustus 2019   21:59 Diperbarui: 21 Agustus 2019   17:24 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasianers, mungkin masih ingat kasus obesitas yang pernah dialami Arya Permana? Bocah asal Karawang Jawa Barat, yang bobotnya (kala itu) mencapai angka 190 kg. Kabar terakhir dan cukup menggembirakan, Arya yang telah memasuki masa puber, kemudian berhasil menurunkan berat hampir separuhnya, setelah operasi potong lambung dan diet ketat.

Si ayah yang bekerja sebagai petugas keamanan berkisah, bahwa obesitas dialami anaknya, akibat konsumsi mie instan dan minuman kemasan secara berlebihan. Dalam sehari, setidaknya enam bungkus mie instan dan 20 gelas minuman kemasan diasupnya.

Orangtua memang dituntut tegas, jangan atas dalih si anak doyan dan gampang makan, maka permintaannya dituruti. Saya sepakat, anak sangat tergantung pada bagaimana perlakuan atau sikap orangtuanya. Jangan sampai, untuk alasan sayang justru membuat anak "terjerumus".

tangkapan layar- koleksi pribadi
tangkapan layar- koleksi pribadi
Kita  yang dewasa, memang suka gemas kalau melihat anak gendut, tangan gatal dan pengin nyubit karena lucu. Dan tak jarang, ada ayah dan atau ibu yang justru merasa senang, kalau anaknya gemuk karena diidentikkan sehat. Padahal sikap demikian tidak sepenuhnya benar, dan contohnya adalah Arya Permana (saya yakin masih banyak Arya lain yang tidak terekspos).

Dalam satu artikel saya pernah membaca, kegemukan pada anak, bisa menganggu tumbuh kembang, karena tulang-tulang pada tubuh bagian kaki bisa membentuk huruf O atau menjadi bengkok, pinggul dan tulang belakang tidak dapat berkembang dengan baik.

dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, Ahli Nutrisi dan Founder lightHOUSE Indonesia, mengatakan,  "Faktor lifestyle dan genetik mempunyai peran masing masing 50 : 50 pada peningkatan bobot tubuh. Faktor genetik dapat berupa mutasi pada gen yang berperan mengatur hormon lapar kenyang, hormon yang bertanggung jawab dalam penggunaan energi tubuh serta hormon yang digunakan untuk penyerapan zat gizi."

Grace Judio-dokpri
Grace Judio-dokpri

Cara Mencegah Obesitas Pada Anak

Sebenarnya tips mencegah obesitas berlaku umum, baik pada anak maupun orang dewasa. Pada orang yang sudah obesitas, kuncinya sederhana, bahwa asupan yang masuk harus lebih dibandingkan yang keluar.

Orang dengan obesitas, sebenarnya punya cadangan kalori yang tersimpan dalam bentuk lemak. Nah untuk mengurangi obesitas, berarti musti mengubah lemak menjadi energi dan caranya dengan dibakar (atau olahraga). Dari artikel lightHouse, saya menyimpulkan tiga cara mencegah obesitas pada anak, dan tentu saha kuncinya di orangtua.  

dokpri
dokpri
  • Mengatur Pola Makan Si Anak

Orangtua punya tanggung jawab, memberikan makanan yang sesuai dan tidak berlebihan, artinya cukup asupan karbohidrat, protein dan sayur akan membuat anak kenyang lebih lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun