Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bosan Masak Sate Kambing? Coba Saja Nasi Kabsyah!

11 Agustus 2019   06:30 Diperbarui: 11 Agustus 2019   10:23 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Kabsyah- koleksi pribadi

Kita di tanah air, merayakan dengan menunaikan sholat Ied di masjid atau tanah lapang, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

Beruntung, di kota besar hewan kurban berlimpah, setiap keluarga biasanya selalu kebagian setiap tahun. Masakan umum yang praktis selepas mendapat jatah daging, biasanya disulap menjadi sate kambing atau kalau mau sedikit repot dijadikan gulai.

Tidak heran, kalau kita mendapati di warung di pinggir jalan atau di kampung, biasanya dadakan menjual arang dan tusuk sate. Bahkan ada yang niat (mungkin stok lama), menjual alat panggang sate.

Nah, bagaimana dengan lebaran haji tahun ini, kalau mau membuat eksperimen menu baru dan anti mainstream, kenapa tidak mencoba memasak nasi Kabsyah. Mungkin agak repot sih, tapi kalau mau dicoba (toh sesekali ini) kenapa tidak!

Mengenal Nasi Kabsyah

Nasi Kabsyah berasal dari Saudi Arabia, secara original berasal dari negeri Yaman. Di Negara-negara teluk: Kuwait, UAE, Qatar, dikenal dengan sebutan nasi Makbous atau Majbous. 

Menilik bumbunya, Kabsyah memang lebih komplek dibanding bumbu dari nasi kebuli, nasi mandi, nasi samin atau nasi gonjleng.  Kalau nasi kebuli atau nasi samin, dibutuhkan (sekitar) 8-10 bumbu saja. Untuk mengolah nasi Kabsyah, memerlukan setidaknya 15 bumbu/rempah campuran.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
Di negara asalnya, Kabsyah dibuat dari beras briyani, dicampur daging kambing, sayuran dan campuran rempah-rempah. Rempah-rempah kabsyah terdiri dari jeruk lemon (dikeringkan), lada hitam, cengkeh, kapulaga hijau (green cardamon), bunga adas, bunga saforn, kayu manis, daun salam, biji pala, buah lemon kering, minyak zaitun, Ghee, bawang bombay, bawang putih, kismis, kacang mede.

Note: jeruk lemon kering adalah jeruk lemon yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Bahan ini bisa digunakan utuh/diiris/digiling (sesuai selera), sebagai bumbu masakan khas Timur Tengah.

Karena momentum Idul Adha, maka daging yang digunakan bisa daging sapi atau kambing/domba, sedapatnya dari panitia kurban, hehehe. Kalau di lain hari, bisa diganti dengan daging ayam, atau sea food (ikan dan atau udang).

Kalau mau komplit dan ada persediaan, bisa ditambah kacang mede atau kacang almond, atau bisa diganti dengan kacang pinus, kacang tanah. Jangan lupa, diberi taburan bawang goreng dan kerupuk (emping) diatasnya, agar cita rasa  Kabsyah semakin kuat dan kentara - jadi ingat nasi uduk.

Dalam penyajian Nasi Kabsyah, biasanya ditambahkan dry lime atau buah lemon yang dikeringkan. Selain memberi efek aroma wangi yang kuat, rasa dihasilkan dari asam lemon membuat nasi Kabsyah semakin khas. 

Butter gee - kelas mentega digunakan dalam masakan Asia, Timur Tengah Selatan, sebagai campuran bumbu juga mengandung khasiat obat tradisional. Wangi dari butter ghee (rixh and nuty) tidak seperti mentega biasa, tidak ada kandungan susu kasein dan lactosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun