Assalamualaikum wr wb Kompasianer's, semoga sehat dan berlimpah berkah. Tanpa terasa, hari ini kita memasuki hari pertama puasa di bulan Ramadan 1440 Hijriah. Bulan mulia sangat dinanti, saat semua ibadah dilipat gandakan ganjaran, bahkan tidurnya orang berpuasa tak luput dari pahala.
Pernah ada satu pengalaman, suatu siang di bulan Ramadan, ketika itu saya baru beberapa bulan menginjakkan kaki di Ibukota. Teman (sekira usia jelang 50-an) mengirim SMS (jaman itu belum ada WA), menanyakan kabar dan mengajak ketemuan
"Minggu depan ketemuan yuk, sambil makan siang"
"lho kan Ramadan, Bapak puasa kan?"
"Bulannya  aja yang puasa, kita mah gak usah ikut-ikutan, nggak papa kan :)  " jawabnya disertai tanda ketawa.
Setau saya bapak ini memang seorang muslim (saya kenal, meskipun tidak terlalu dekat), kebetulan saya pernah main ke rumahnya dan melihat istrinya sholat. Sangat disayangkan saja, kalau kaum muslim melewatkan bulan Ramadan begitu saja, enggan memetik manfaat baik secara jasmani maupun rohani.
Lagian (kalau Ramadan tidak dimanfaatkan) siapa bisa menjamin, bahwa umur akan sampai pada Ramadan berikutnya di tahun depan. Usia manusia adalah misteri, justru karena ke-misteri-an itu, membuat manusia musti berjaga dan memanfaatkan setiap waktu yang terus berjalan dengan sebaik-baiknya.
Coba telusuri dari lingkungan terdekat saja, beberapa nama yang bulan puasa tahun lalu masih terlihat rajin ke masjid, pada Ramadan tahun sekarang sudah tiada. Atau mungkin ada teman, saudara, sabahat, kerabat, yang minggu lalu atau bulan lalu sempat bertegur sapa, tahu tahu terdengar kabar sudah dijemput ajal.
Maka senyampang masih diberi waktu, yuk bergegas berbenah dengan memperbanyak ibadah, toh kebaikan yang kita lakukan hasilnya kembali ke diri sendiri. Apalagi kalau sudah menjadi orangtua atau kepala keluarga, malu kan ketahuan anak-anak, masak di siang bolong si ayah menyantap nasi Padang- hehehe
Mencanangkan Target atau Harapan Selama RamadanÂ
