Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Horas, Berbenah Infrastruktur di Negeri Indah Kepingan Surga

13 November 2018   04:24 Diperbarui: 13 November 2018   09:26 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rumah kaca di Tele Geopark -dokpri

Aksi groufie kami. Dokpri
Aksi groufie kami. Dokpri
Groufie di kawasan wosata Geopark. Dokpri
Groufie di kawasan wosata Geopark. Dokpri
Oh ya, di rest area wisata Tele juga , telah dilengkapi instalasi pengolahan air dan instalasi pengolahan air limbah ramah lingkungan. Mengolah air baku menjadi air bersih oleh Balitbang PUPR, menggunakan teknologi multiple tray aerator dan pengolahan air siap minum melalui teknologi reverse osmosis.

Pengolahan air limbah dengan menggunakan teknologi biofil, air limbah yang kemudian diproses menggunakan sistem anaerobik dalam bak penampungan berkapasitas 5000 liter. Dari rangkaian pengolahan tersebut, ujungnya air tersebut dialirkan ke empat kolam sanita.

***

Hari beranjak gelap, sembari menuju penginapan kami melewati proyek pelebaran jalan dan pekerjan rutin, untuk jalur, Onan runggu -- Nainggolan -- Pangururan -- Simpang Tele.

Kami menemui Harry Agustian, General Super Intenant PT Guna Karya Nusantara dan Effendi Munthe, Side Engineer, Konsultan Supervisi PT.Buana Arsikon

Menurut Harry, Proyek jalan sepanjang total 69 KM ini, terbagi dari 47 KM untuk pelebaran dan sisanya 22 KM sebatas pemeliharaan. Pengerjaan pelebaran (dari 4 - 4.5 meter) menjadi maksimal 5,5 meter, mulai dikerjakan sejak Desember 2016, berakhir pada Desember 2019.

"Jalur Tele -- Pengururan adalah satu satunya pintu masuk ke danau Toba melalui darat, diharapkan kendaraan akan semakin bertambah setiap tahun" tambah Effendi

 

Harry Agustian dan Effendi Munthe. Dokpri
Harry Agustian dan Effendi Munthe. Dokpri

pelebaran jalan dan perkerasan beton - dok Biro Komunikasi Publik KemenPUPR
pelebaran jalan dan perkerasan beton - dok Biro Komunikasi Publik KemenPUPR
Selain pengaspalan, pada kiri dan kanan jalan dibuat perkerasan beton, sementara pada daerah jurang akan dibuat rambu pengaman (dalam bentuk tiang pengaman) sehingga kendaraan bisa melintas dengan aman.

Akhirnya langit benar-benar gelap, kami bergegas menuju penginapan di tepi Danau Toba, dan saya akan kisahkan lanjutan perjalanan bersama Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR pada kesempatan berikutnya. Horas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun