Â
Saya masih ingat, awal kepindahan keluarga kecil kami. Dari rumah kontrakan, ke rumah yang --dengan susah payah dan kerja keras-- akhirnya bisa kami beli. Sebuah rumah lama di komplek perumahan lama (dibangun tahun 80-an), sungguh kami syukuri karena kami tidak perlu bayar sewa bulanan atau tahunan lagi.
Kondisi rumah kala itu cukup miris, pagar besi karatan dengan cat mengelupas di sana-sini. Ubin ruang tengah banyak yang lepas, dapur dan kamar mandi jauh dari kata layak -- makanya kami dapat harga sangat miring.
Siang hari, udara di teras dan di dalam rumah panas bukan kepalang. Saya coba menganalisa penyebabnya, ternyata di seputar rumah minim tanaman. Akhirnya istri menanam tumbuhan, menyesuaikan ketersediaan lahan. Karena rumah kami full bangunan, maka tanaman dalam pot menjadi jalan keluar.
Ember hitam berukuran sedang, dijadikan pot ditanam pohon palem. Kemudian ada beberapa pot kecil gantung, berjajar dan ditanami tanaman hias jenis perdu. Memang tidak seketika, rumah menjadi sejuk karena tanaman. Butuh beberapa bulan, pohon membesar dan kami bisa merasakan manfaat. Ketelatenan Istri menyirami pagi dan sore berbuah hasil, pohon tumbuh subuh dan terbukti efektif mengurangi panas.
Sekilas Pohon Trembesi
Keluarga kecil kami tinggal di daerah Tangerang Selatan, dari rumah hanya perlu beberapa menit (dengan motor) mencapai kawasan Bintaro. Saya sangat menikmati berkegiatan di daerah ternama ini, karena udara segar berlimpah di kawasan ini. Pepohonan tumbuh dengan suburnya, jenis tanaman dipilih menyesuaikan kebutuhan.
Tampak beberapa (dari banyak) pohon trembesi ditanam, hingga tumbuh dan membesar di daerah ini. Keberadaannya tidak terlalu menonjol, dari sisi manfaat unntuk lingkungan tidak perlu diragukan.
Satu pohon trembesi, sanggup menyerap CO2 (karbon) sebanyak 28,5 ton/tahun, sehingga mampu mereduksi polusi lebih baik. Sementara daunnya, sangat sensitif terhadap cahaya, secara bersamaan mampu menutup ketika cuaca sedang mendung, sehingga hujan dapat menyentuh tanah di bawah pohon.
Pada saat terjadi hujan deras, trembesi punya daya serap air yang baik, mampu mencegah air meninggi di atas permukaan tanah atau banjir. Sementara pada musim panas, trembesi beralih fungsi sebagai pencegah terjadinya erosi (karena dapat memperlambat laju air hujan yang jatuh ke tanah.
Pohon trembesi relatif cepat tumbuh, kandungan 78% nitrogen di udara membuat trembesi mampu bertahan di daerah marginal. Bahkan trembesi dapat bertahan hidup, pada tanah dengan tingkat keasaman tinggi dan kering (apalagi kalau ditanam di daerah subur)