Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pengalaman Pertama Nonton Film Indonesia di Bioskop Medio 80-an

1 April 2018   08:19 Diperbarui: 30 Maret 2021   12:30 3290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bioskop zaman dulu/sumber gambar: duniaindra.com

Ajaibnya, kepala ini menjadi lebih ringan. Badan menjadi jauh lebih enakkan. Meski masih ada rasa kuyu di badan, tapi saya bisa mengingat wajah pemain di film tersebut.

Adegan sidang pengadilan, kemudian si penjual telur yang menangis dan diancam. Hanya sekilas-kilas saja, mampir diingatan --untung sekarang ada Youtube, saya bisa melihat ulang dengan lengkap.

Informasi tentang film ini saya dapat selang beberapa bulan setelah menonton. Saya baca judul film dan pemainnya, dari Koran Suara Karya (sebagai Guru, ayah kerap membawa pulang koran ini) yang terbit di hari Sabtu. Nama Yati Surachman dan Hendra Cipta, akhirnya saya ketahui sebagai pemain film Perawan Desa yang saya tonton bersama ibu.

Drama nonton bioskop kali pertama belum selesai, sepulang dari nonton, motor yang kami naiki mogok. Kakak menuntun motor dan ibu mendorong di belakang, sementara saya --bersikeras turun-- dipaksa untuk tetap duduk di motor.

Kalau sedang bernostalgia --melalui sambungan telpon-- saya dan ibu tersenyum mengingat kisah nonton di bioskop Mahendra ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun