Adanya pandemi Covid-19 mulai awal tahun 2020 di Indonesia membuat beberapa wirausaha terkena dampak yang cukup signifikan, sehingga muncul permasalahan-permasalahan baru. Hal itu juga yang terjadi kepada Ibu Nurul Khotimah sebagai produsen kopyah yang ada di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi.
Universitas Jember (UNEJ) di era pandemi ini membuat inovasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan judul Kuliah Kerja Nyata Back To Village (KKN BTV) yang memberikan tugas pada mahasiswa KKN untuk mengabdi di desanya masing-masing. Pelaksanaan KKN BTV saat ini memasuki pelaksanaan yang ketiga. Salah satu tematik KKN BTV adalah pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak Covid-19, dengan tujuan agar mahasiswa yang sedang mengikuti program KKN diharapkan dapat membantu wirausaha yang terdampak pandemic Covid-19 sehinggan dapat terbantu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Permasalahan yang pertama kali dihadapi sasaran akibat pandemi adalah sulitnya mencari bahan baku kain dan semakin mahalnya bahan baku tersebut sehingga membuat usaha yang dijalankan sempat berhenti. Selama tiga bulan tidak bisa produksi dan membuat tidak adanya penghasilan sama sekali. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi produsen atau Sasaran KKN, maka Program Kerja (Proker) KKN BTV 3 UNEJ 2021 adalah pencarian bahan baku dan juga pemaksimalan strategi pemasaran dengan digital marketing. Bentuk Proker ini yaitu berupa pemberian pengetahuan riset supplier pemasaran melalui Kelas KKN dan juga mengadakan pelatihan kepada sasaran.
Kegiatan KKN BTV 3 UNEJ dilakukan selama satu bulan. Kegiatan pada minggu pertama, mahasiswa melakukan wawancara dan mengidentifikasi masalah yang sedang dialami oleh sasaran. Kemudian mahasiswa membuat program kerja selama 30 hari yang bertujuan untuk membantu sasaran mengatasi permasalahan yang sedang dialami. Kemudian mahasiswa mendiskusikan kembali program kerja yang dilaksanakan dengan sasaran.
Dilanjutkan minggu kedua, mahasiswa mencarikan supplier alternatif sebagai pilihan supplier lain, karena di masa pandemi mencari bahan baku kain pembuatan kopyah cukup sulit. Yang sebelumnya supplier kopyah ibu nurul berada di Surabaya, tetapi sekarang ada supplier alternative yang berada di banyuwangi, tepatnya di kecamatan genteng desa cangaan. Selain itu, mahasiswa KKN memberikan pelatihan kepada sasaran dengan judul kelas "Banjir Orderan dengan Instagram Organik". Pelatihan ini berisikan penggunaan Instagram secara menyeluruh. Mulai dari potensi penggunaan Instagram yang dimana hingga Agustus 2021 pengguna Instagram di indonesia mencapai 90Juta Lebih, hingga penggunaan hastag yang tepat untuk memaksimalkan jualan di Instagram.
Kegiatan minggu ketiga dilanjutkan dengan melakukan foto produk kopyah sebagai bahan postingan di media sosial Instagram dan marketplace Shopee dan juga memberikan pelatihan kelas KKN yang berjudul "Membuat Viral Content Formula di Instagram Organik" yaitu cara membuat konten yang disukai oleh calon pembeli sasaran dan yang berpotensi viral seperti apa. Dan kelas KKN selanjutnya adalah "Panduan Membuat Akun Shopee dan Setting Toko Shopee untuk Meningkatkan Traffic" yang memberikan informasi seperti cara pembuatan toko online, dokumen yang diperlukan untuk mendaftar toko, hingga upload produk dan produk berhasil tayang di shopee. Pelatihan ini bertujuan sebagai cara mencari pelanggan baru dengan cara online dan tipe-tipe konten yang disukai oleh segment yang kita tuju.
Kegiatan KKN BTV 3 UNEJ di minggu keempat atau minggu terakhir dilakukan dengan berdiskusi dengan sasaran tentang produk baru yaitu kopyah polos dengan motif logo yang nantinya menargetkan TPA/TPQ (Taman Pendidikan Al Qur'an), Pondok Pesantren ataupun institusi lainnya. Motif logo pada kopyah ini bisa menjadi daya tarik konsumen tersendiri. Kegiatan lainnya yaitu mahasiswa KKN memberikan stater pack pandemic Covid-19 kepada sasaran yang berisikan masker, hand sanitizer, tisu, vitamin C dan beberapa camilan sehat. pemeberian starter pack tersebut sebagai upaya untuk membantu sasaran dalam meningkatkan kesehatan di masa pandemi.