Mohon tunggu...
Agung Irwandono
Agung Irwandono Mohon Tunggu... Teknisi - Staff BMKG

Teknisi BMKG Belitung

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

BMKG Belitung Menyelenggarakan Kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Kabupaten Belitung Tahun 2022

7 Mei 2022   20:00 Diperbarui: 7 Mei 2022   20:10 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Belitung, atau Belitong (bahasa setempat, diambil dari nama sejenis siput laut), dulunya dikenal sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia, diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terkenal dengan lada putih (Piper sp.) yang dalam bahasa setempat disebut sahang, dan bahan tambang tipe galian-C seperti timah putih (Stannuum), pasir kuarsa, tanah liat putih (kaolin), dan granit. 

Serta akhir-akhir ini menjadi tujuan wisata alam alternatif. Sebagian besar penduduknya, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai, sangat akrab dengan kehidupan bahari yang kaya dengan hasil ikan laut. Berbagai olahan makanan yang berbahan ikan menjadi makanan sehari-hari penduduknya. Kekayaan laut menjadi salah satu sumber mata pencaharian penduduk Belitung.

Oleh karena itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),menyelenggarakan Sekolah lapang Cuaca Nelayan yang dilaksanakan salah satunya di Kabupaten Belitung. 

SLCN merupakan kegiatan yang diselenggarakan dengan konsep sekolah lapang untuk memberikan informasi dalam pemanfaatan pruduk informasi cuaca dan iklim laut BMKG. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait layanan informasi cuaca dan iklim maritime dari BMKG dan informasi terkait prakiraan lokasi ikan (PPDPI) yang berasal dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kegiatan SLCN ini dibuka oleh Deputi Meteorologi, Bapak Guswanto,Msi dan dimasukan juga di dalam rangkaian kegiatan Ekpose Nasional: Monitoring dan Adaptasi Perubahan Iklim,dalam rangka memperingati Hari Meteorologi Dunia yang Ke-72 yang diperingati setiap tanggal 23 Maret. Acara Ekspose Nasional ini diselenggarakan secara Virtual yang di siarkan secara langsung melalui kanal Youtube Info BMKG, pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2022.

Acara ini turut dihadiri oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo & Presiden ke-5 RI, Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri serta Sekretaris Jenderal World Meteorological Organization (WMO), Petteri Taalas. Pada kesempatan ini Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyampaikan betapa seriusnya dampak perubahan iklim di Indonesia.

"Berada di antara persilangan dua samudra dan dua benua serta merupakan negara kepulauan dengan topografi yang sangat beragam menjadikan cuaca dan iklim di Indonesia sangat dinamis dan kompleks, dinamika dan kompleksitas ini makin diperumit dengan terjadinya perubahan iklim, perubahan iklim inilah yang kemudian menjadi faktor penguat Mengapa cuaca ekstrem makin sering terjadi di Indonesia". ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati

Lebih lanjut, Dwikorita menambahkan bahwa perubahan iklim memporak-porandakan keteraturan iklim dan cuaca di Indonesia dan berdampak serius pada keberlanjutan sektor pertanian dan Perikanan yang dapat berujung pada ancaman terhadap ketahanan pangan di Tanah Air kita.

Selain itu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan Indonesia sebagai negara agraris dan kepulauan semakin tidak diuntungkan dari dampak perubahan iklim ini. 

Frekuensi intensitas dan durasi bencana geo-hidrometeorologi akan semakin meningkat.
Dalam kesempatan ini Joko Widodo menyampaikan beberapa hal antara lain yaitu, Pertama, memformulasikan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan cepat berdasarkan informasi cuaca dan perubahan iklim yang diberikan BMKG dan instansi lainnya. 

Kedua, kembangkan sistem peringatan dini yang ada di seluruh daerah dengan menyediakan data informasi secara cepat dan akurat yang sangat dibutuhkan untuk menyusun mitigasi yang handal dan terukur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun