Mohon tunggu...
agniya arief
agniya arief Mohon Tunggu... Mahasiswa - agniya

jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Bisnis Tanaman Hias di Indonesia

21 Juni 2021   23:30 Diperbarui: 21 Juni 2021   23:33 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belum lama ini, tanaman monstera menjadi incaran banyak orang. Tak tanggung-tanggung, harga tanamannya bisa mencapai Rp10 Juta. Sebelumnya sempat booming juga tanaman gelombang cinta. Bisnis tanaman hias memang tak pernah mati. Tanaman hias merupakan komoditas tanaman yang dibudidayakan untuk menciptakan kesan keindahan. Tanaman ini memiliki daya tarik tersendiri. Pada umumnya, orang menanam tanaman hias di halaman rumah, atau ditempatkan di dalam ruangan menggunakan pot sebagai wadahnya. Tujuan penggunaannya berbeda-beda, ada yang menanmnya sekadar untuk menghijaukan pemandangan atau untuk menaikkan gengsi. Selain rumah pribadi, tanaman hias juga dibutuhkan di perkantoran, pertokoan, hotel dan lain sebagainya.

Iklim Indonesia yang tropis sebenarnya memberikan kemudahan bagi bisnis tanaman hias untuk berkembang. Di samping itu, ragamnya yang sangat banyak bisa dijumpai di Indonesia (Lakamisi, 2010). Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi mengatakan bahwa Indonesia sangat kaya akan komoditas tanaman hias. Buktinya, terdapat 173 jenis tanaman hias dengan ribuan varietas yang tersebar di berbagai daerah(Teguh, 2019).

Meskipun kebutuhan akan tanaman hias adalah kebutuhan sekunder, tetapi banyak orang yang kini sudah menggemarinya. Terlebih di masa pandemi saat ini, orang-orang lebih sering berada di rumah. Rasa jenuh dan stress tentunya lebih sering dirasakan. Berdasarkan riset, dengan menanam dan merawat tanaman hias dapat meringankan stress (Yosi, 2020).

Menjalankan bisnis tanaman hias bisa dimulai dengan mudah, misalnya dengan melakukannya pada skala rumahan menggunakan modal yang tidak besar. Prospek bisnis tanaman hias juga terbilang sangat cemerlang, bahkan dalam jangka waktu ke depan pun bisnis ini masih memiliki prospek yang bagus. Bisnis ini sejak dahulu kian tumbuh hingga sekarang dan tak pernah sepi konsumen. Konsumennya mulai dari ibu rumah tangga, pengusaha rumah hinggda pendekor ruangan. Tapi untuk memulai bisnis tanaman hias ini, alangkah baiknya memahami jenis-jenis tanaman hias yang ada.

Jenis-Jenis Tanaman Hias

  • Tanaman hias bunga. Tanaman Ini adalah tanaman hias yang paling populer di kalangan masyarakat (Sora N, 2018) Bentuknya yang cantik dan terkadang memiliki aroma harum menjadi daya tarik tersendiri. Bunga yang tumbuh mempercantik pemandangan dengan berbagai warna, mulai dari merah, putih, kuning dan lainnya. Jenis tanaman ini biasanya ditanam di luar ruangan, seperti di pekarangan rumah. Beberapa contohnya seperti: aster, matahari, dan sepatu.
  • Tanaman hias daun. Tanaman Ini adalah tanaman yang memiliki keindahan pada bagian daunnya. Tanaman hias jenis ini pada umumnya tidak berbunga. Akan tetapi, tanaman hias daun ini lebih awet dan tidak mudah gugur seperti halnya tanaman hias bunga. Tanaman jenis ini bisa diletakkan di luar, maupun di dalam ruangan dengan menggunakan pot. Beberapa contohnya yaitu: suplir, anthurium dan aglonema.
  • Tanaman hias pohon. Tanaman ini adalah tanaman jenis pepohonan yang memberikan kesan keindahan saat ditanam. Keindahannya dilihat dari bentuk, warna maupun keserasiannya dengan tempat sekitarnya. Pada umumnya ukurannya tidak terlalu besar. Tanaman ini biasanya diletakkan di luar ruangan. Contoh tanamannya yaitu bambu kuning.
  • Tanaman hias buah. Ini adalah tanaman buah yang dijadikan sebagai hiasan ruangan. Warna buahnya yang cantik menjadi penghias ruangan sehingga menjadi lebih berwarna. Beberapa contohnya seperti pohon buah zaitun, tomat ceri, dan buah naga mini.
  • Tanaman hias akar. Ini adalah tanaman yang memiliki nilai estetika dilihat dari bagian akarnya. Untuk mempertahankan bentuk akar supaya bagus, harus dilakukan penataan dengan keterampilan khusus. Contoh tanamannya yaitu bonsai beringin. Apabila dapat merawatnnya dengan baik, tanaman bonsai beringin ini bisa dijual dengan harga Rp50 juta.

Apabila sudah memahami jenis-jenis tanaman hias, untuk lebih memudahkan dalam memulai bisnis ini, sebaiknya perlu juga untuk memahami bagaimana perawatan tanaman hias secara umum.

Perawatan Tanaman Hias Secara Umum

  • Perhatikan kebutuhan tanaman atas cahaya matahari. Setiap tanaman memiliki kebutuhan cahaya matahari yang berbeda-beda. Tanaman yang diletakkan di dalam ruangan dengan tanaman yang diletakkan di luar ruangan tentunya mendapatkan cahaya matahari yang berbeda. Misalnya tanaman sukulen. Tanaman ini pada umumya diletakkan di dalam ruangan. Akan tetapi, tanaman sukulen masih bisa bertahan bila diberi sinar matahari langsung dalam waktu yang lama (Savira, n.d.).
  • Perhatikan kebutuhan tanaman atas air. Tujuh puluh persen tubuh tumbuhan tersusun dari molekul air. Air berperan sebagai bahan baku tanaman dalam proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Akan tetapi, terlalu banyak memberikan air pada tanaman justru membuat kurangnya sirkulasi oksigen pada tanah. Jadi, pemberian air harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tanaman hias.
  • Perhatikan kelembapan. Sebagian tanaman menyukai tempat yang lembab, misalnya tanaman tropis seperti anggrek. Untuk mempertahankan kelembapan, bisa dilakukan pengabutan, dan penampungan air di bawah pot.

Perawatan tanaman hias memang tidak sulit. Peminatnya pun juga ada di semua kalangan. Terlebih, memulai bisnis ini tidak memerlukan modal yang besar dan bisa dimulai dari rumah. Prospek ke depannya pun bagus, dan sejauh ini tidak pernah sepi peminat. Oleh sebab itu, tanaman hias tentunya sangat cocok dijadikan sebagai bisnis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun