Mohon tunggu...
Agnes T
Agnes T Mohon Tunggu... Mahasiswi

Thanks God

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Called to Be Brave, Not Just Comfortable; Inspirasi Hidup Katharine Drexel

12 Juni 2025   21:09 Diperbarui: 12 Juni 2025   21:28 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zona Nyaman: Antara Damai dan Diam

Setiap manusia mendambakan kenyamanan. A comfort zone offers peace, predictability, and a sense of safety. Tapi di sisi lain, terlalu lama berada di sana membuat kita enggan berubah. Inilah paradoksnya: tempat yang paling nyaman bisa menjadi tempat yang paling membatasi.

Zona nyaman bukan hanya tentang fisik, tapi juga mental dan spiritual. Kita bisa nyaman dengan cara berpikir kita, pola pelayanan kita, bahkan cara kita beriman. Saints never stayed comfortable. Orang kudus dalam sejarah Gereja selalu melangkah ke luar, tidak pernah tinggal diam saat dunia di sekitarnya terluka.

Mengapa Tuhan Menantang Zona Nyaman Kita?

Tuhan seringkali tidak memanggil kita untuk tetap di tempat yang aman. He calls us to walk on water, not to build a boat by the shore. Ketika Abraham dipanggil, ia meninggalkan negerinya tanpa tahu akan dibawa ke mana. Ketika Maria diberi kabar oleh malaikat, ia tidak menunggu semua jelas untuk berkata "ya."

Hal ini menyiratkan satu prinsip ilahi: "God shapes us through uncertainty." Di dalam zona yang tidak nyaman, di situ karakter kita ditempa. Dan ketika kita merasa kecil, tidak layak, atau takut... mungkin justru saat itulah kita paling siap dipakai Tuhan. Because God's call is not about our strength, but our surrender.

Katharine Drexel dan Keberanian Iman yang Konsisten

Pilihan Katharine bukan keputusan sekali jadi. It was a consistent series of yes. Ya kepada orang miskin. Ya kepada pendidikan. Ya kepada mereka yang dikucilkan. Ya kepada salib. Dalam kehidupan religiusnya, dia tidak berhenti memberi. She became a mother figure to many---spiritually and socially. Ia tidak sekadar membangun lembaga, tapi juga membentuk masa depan lewat pendidikan dan kesetaraan.

This is leadership through love. Kepemimpinan yang tidak haus akan posisi, tapi rela menjadi pelayan.

Ketika Kita Takut Melangkah

Rasa takut itu manusiawi. Fear of rejection, fear of failure, fear of not being enough. Tapi iman tidak menghapus ketakutan; iman memberi kekuatan untuk tetap melangkah meski takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun