Mohon tunggu...
Agnees Dwi Puriani
Agnees Dwi Puriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fisioterapi UMM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Posyandu Anak di Desa Susuh Bango Bersama Mahasiswa Kelompok 44 PMM Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang

23 September 2022   10:17 Diperbarui: 23 September 2022   10:20 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri Universitas Muhammadiyah Malang dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kelompok 44 Gelombang 06 dibawah bimbingan Ririn Harini, S.Kep., N.s., M.Kep mengadakan kegiatan Membantu Jalannya Posyandu Anak di Desa Susuh Bango. Di sini para mahasiswa PMM telah bekerjasama dengan bidan dan juga kader posyandu Desa Susuh Bango, Kecamatan Ringerejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur untuk pelaksanaan program tersebut. Di sana peserta PMM membantu mengambil data tinggi badan, berat badan untuk memantau perkembangan sang anak dan juga mengadakan mini games kepada anak-anak posyandu agar mereka tetap nyaman dan tidak merasa terpaksa mengikuti posyandu tersebut. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Kegiatan Posyandu anak ada yang dilakukan rutin setiap bulan, ada juga yang dilakukan di waktu tertentu. Jadi di sana para mahasiswa PMM membantu bidan desa dalam memantau tumbuh kembang anak yang ada di Desa Susuh Bango agar mencegah atau mengurangi grafik stunting yang ada di Indonesia. Stunting adalah kondisi ketika seorang anak gagal tumbuh sebagai akibat dari penyakit, kesehatan yang buruk, dan kekurangan gizi. Seorang anak akan didefinisikan sebagai kerdil ketika mereka terlalu pendek jika dibandingkan anak-anak usia mereka. "Kegiatan posyandu ini merupakan salah satu program dari pihak kesehatan agar para balita dan anak bisa bertumbuh kembang dengan baik." Ujar Umi Khotijah yang merupakan Bidan Desa Susuh Bango. 

Pada saat pelaksaan pengukuran tinggi badan dan juga berat badan pihak desa mengeluhkan kesulitan ketika anak-anak sering kali tidak mau atau menangis sehingga kami mahasiswa PMM berinisiatif untuk mengajak anak-anak tersebut bermain terlebih dahulu seperti basket mini dan hal itu juga bertujuan untuk melatih kognitif tumbuh kembang anak. Tidak hanya itu kami juga membagikan  balon dengan bermacam warna kepada setiap anak sehingga membuat anak-anak sangat tertarik dan ingin bermain. "Dengan kami melakukan itu semua Alhamdulillah sangat positif di terima pihak pengurus posyandu Desa Susuh Bango karena dengan itu anak-anak jadi mau untuk ditimbang berat badan dan diukur tinggi badannya serta membuat anak-anak menjadi senang juga tidak merasa tertekan saat pelaksaan posyandu balita atau anak di Desa Susuh Bango." seperti dikatakan Naufal selaku kordinator PMM kelompok 44 Gelombang 06. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Hasil dari pengukuran berat badan dan tinggi badan pada saat posyandu anak sangat beragam. Dari data hasil yang kami dapat kemarin sudah banyak ibu atau orang tua anak yang sudah sadar akan gizi sang anak sehingga tidak ada yang mengalami keterlambatan pada perkembangan diusianya. Pada saat kami mengajak bermain yang melatih kognitif pun juga rata-rata semua bisa melakukan dan mereka senang hingga mau melakukannya berulang ulang kali. Setelah semua mini games dan juga pengukuran berat serta tinggi badan anak dari bidan desa juga memberikan pemeriksaan terhadap anak. Setelah itu, bidan desa memberikan vitamin dan juga obat jika sang anak mengalami sakit seperti demam atau diare yang dimana hal itu wajar dialami oleh anak anak usia 1-5 tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun