Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Drama Cinta Pelajar

2 Oktober 2016   13:01 Diperbarui: 2 Oktober 2016   13:23 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay.com

Bel istirahat berbunyi. Semua murid nampak senang. Guru mengucapkan salam dan langsung meninggalkan kelas. Murid-murid langsung keluar kelas berlari untuk lebih dulu menuju kantin supaya tidak antri. Beberapa siswa lainnya tetap berdiam diri dikelas, mereka membawa perbekalan makanan sendiri dari rumah. Koridor –koridor kelas juga terasa ramai orang berjalan. 

Di pojokan duduk dua orang yang tidak lain sepasang kekasih. Terlihat riang mereka bersenda gurau. Saling berpegangan tangan dan sesekali mencubit. Pasangan yang romantis tersebut tidak mempedulikan orang yang masih ada di dalam kelas. Walaupun mereka mengetahui beberapa siswa sesekali mencuri-curi pandang melihat apa yang mereka lakukan.

Di tengah tempat duduk yang ada di dalam kelas nampak seorang wanita sedang serius sekali membaca sebuah buku yang diletakkan diatas meja. Ia sangat menarik dan cantik. Wajahnya imut, serta alisnya yang sedikit tebal membuatnya terlihat makin menarik. Seluruh pakaiannya yang terutup jilbab yang indah membuat dirinya selalu terjaga dari godaan pria. Terlihat fokus ia membaca dan menghiraukan teman kelasnya yang masih berada di dalam.

Dari luar nampak seorang lelaki berbadan sedikit ideal dengan wajah yang rupawan. Dengan rambutnya yang rapi menyibak ke kiri. Juga pakaiannya yang bersih dan rapi. Banyak wanita yang tergila-gila dengannya. Namun sangat sedikit yang bisa mendapatkan separuh hatinya.

Ia berjalan melangkah moncoba menghampiri seorang gadis yang masih sibuk dengan bacaannya. Saat berjalan masuk beberapa wanita mencoba mencari perhatiannya. Namun tidak dihiraukan kecuali ia tetap berjalan menghampiri Puri.

“Halo boleh kenal?” Lelaki itu menegur sembari berdiri ia menjulurkan tangannya.

Puri nampak tersenyum ketika seorang lelaki yang gagah menjulurkan tangannya. Seketika ia tutup dahulu buku yang ia baca dan mengarahkan pandangannya pada lelaki tersebut.

“Boleh kok.” Ia tersenyum datar sembari menerima uluran tangannya. Wajahnyas sumringah membalas tatapannya.

“Aku Dhika, kamu Puri kan?” Ia berseru santai sembari membalas senyuman Puri.

“Iya aku Puri.” Jawabnya kembali.

Dhika seorang siswa dari kelas lain yang cukup eksis. Prestasinya cukup gemilang juga keaktifannya dalam beberapa kegiatan organisasi membuatnya dikenal di sekolahnya. Dalam perjalanan asmaranya ia tekenal cukup piawai. Beberapa wanita yang menjadi target pengejarannya dengan mudah ditaklukkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun