Duduk Saja Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Dia Panduan Hidup Sehat Selama WFH!

Siapa di sini yang merasa mudah lelah setelah bekerja dari rumah?

Tidak dapat dipungkiri kegiatan Work From Home alias WFH adalah kegiatan yang cukup menguras waktu dan tenaga. Meski sebenarnya selama ini kegiatan commuting ke kantor terasa melelahkan, ternyata banyak juga orang yang mengeluh karena setelah bekerja di rumah rasanya tubuh terasa lebih lelah ketimbang harus bekerja di kantor. 

Tenang saja, ini adalah fenomena yang sebenarnya biasa terjadi pada orang-orang dengan gaya hidup yang sedentary atau duduk terus menerus. 

Meski sebenarnya kegiatan duduk terus-terusan terdengar menyenangkan--terutama bagi orang-orang seperti saya yang hobi sekali duduk dan rebahan--kegiatan duduk yang dilakukan dalam waktu terlalu lama sebenarnya berbahaya bagi kesehatan lho!

Menurut dr. Muhammad Soffiudin yang akrab disapa dengan dr. Sofi pada acara Danone Reunite pada hari Jumat, 11 Desember 2020 lalu, sebenarnya terlalu lama duduk bisa meningkatkan resiko berbagai penyakit diantaranya kelemahan otot, pengeroposan tulang, penurunan daya tahan tubuh, gangguan sirkulasi darah dan lain-lain. 

Padahal selama bekerja dari rumah seringkali kita duduk berjam-jam untuk menyimak rapat online. Selain itu tanpa kita sadari bekerja dari kantor membuat kita berjalan sedikit lebih jauh, misalnya untuk pergi ke tempat parkir, kantin, menyambangi rekan kerja dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan kecil ini jika ditotal-total akan memaksa kita untuk berjalan lebih jauh ketimbang saat kita bekerja dirumah. 

Bukan berarti duduk itu tidak boleh lho! Boleh-boleh saja duduk seharian, tapi batasi waktu total duduk maksimal 6-8 jam per hari. 

Menurut dr. Sofi ada tiga hal yang harus dilakukan untuk menjaga agar kita selalu hidup sehat dimasa pandemi ini yaitu: Jaga Aktivitas Fisik, Jaga Nutrisi dan Jaga Kesehatan Mental. Ketiga hal ini sangat esensial untuk menjaga kesehatan kita selama pandemi. 

dok. pribadi

Jaga Aktivitas Fisik

Meski aktivitas fisik selama ini selalu identik dengan olahraga, sebenarnya aktivitas fisik bukan hanya olahraga lho. Ada juga Non-Exercise Physical Activity yang biasa disingkat sebagai NEPA. NEPA adalah bentuk aktivitas fisik yang tidak memiliki struktur baku tertentu, sehingga gerakannya random dan tidak repetitif seperti olahraga. Kegiatan bersih-bersih rumah ini termasuk dalam NEPA. 

Meski sudah melakukan NEPA, kita juga tetap butuh berolahraga. Olahraga disini adalah aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Karena kegiatannya memang meningkatkan kebugaran, efek sampingnya tubuh menjadi lebih bugar sehingga meningkatkan imunitas tubuh.

Eits, kalian tidak harus selalu memaksakan diri untuk membeli alat olahraga yang mahal lho. Menurut dr. Sofi, yang terpenting adalah membangun kebiasaan berolahraga dan hidup sehat. Jenis olahraga yang harus mengikuti kemampuan kita, bukan kita yang memaksakan untuk mengikuti olahraga tertentu

Selain berolahraga, dr. Sofi juga menyarankan kita untuk memikirkan pemulihan tubuh. Seringkali kita berolahraga tanpa memperhatikan waktu istirahat yang cukup. Jangan lupa bahwa tidur yang cukup juga penting untuk kebugaran. Perhatikan kualitas dan kuantitas tidur untuk mendapatkan manfaat istirahat yang maksimal. Hindari juga bermain gadget sebelum tidur karena dapat menurunkan kualitas tidur.

Jaga Nutrisi

Menjaga nutrisi juga penting sekali lho! Gizi yang seimbang itu memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan nutrisi mikro. Nutrisi Makro diantaranya Karbohidrat, Protein dan Lemak, sedangan nutrisi mikro adalah vitamin dan mineral. Kedua kebutuhan nutrisi ini harus dipenuhi untuk mendapatkan nutrisi yang ideal dan dapat menyokong aktivitas sehari-hari kita.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah mengeluarkan panduan untuk gizi seimbang, namanya Isi Piringku. Isi Piringku ini semacam penyempurnaan dari prinsip empat sehat lima sempurna, karena disini sudah diatur jatah porsi makanan pokok, sayuran, lauk pauk dan buah-buahan. 

Biasakan juga untuk membaca label pada kemasan pangan untuk mengetahui kandungan makanan yang kita makan. Hal ini penting untuk mengetahui kandungan gizi dari makanan yang kita konsumsi. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum makan ya!

Jaga Kesehatan Mental

Disaat pandemi seperti ini tentunya kita dipaksa untuk mengubah gaya hidup kita dalam waktu yang singkat. Misalnya saja, orang-orang yang sudah bertahun-tahun pergi ke kantor seolah dipaksa untuk tiba-tiba bekerja dari rumah layaknya freelancer. Padahal tidak semua orang punya kondisi tempat tinggal yang mendukung kegiatan bekerja dari rumah.

Nah, hal-hal seperti ini berpotensi untuk membuat kita stress dan mempengaruhi kesehatan mental. Padahal kesehatan mental sendiri dapat mempengaruhi sistem imun kita. Ketika kita stress, seringkali imunitas kita menurun dan kita lebih rawan tertular penyakit. 

Yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental adalah dengan menjaga agar kita selalu berada di lingkungan yang berpikir positif dan optimis. Support dari orang-orang terdekat juga penting untuk menjaga kondisi kesehatan mental kita agar selalu prima. Ingat, kesehatan mental juga dapat mempengaruhi produktivitas dan cara pandang kita dalam menyikapi masalah-masalah yang muncul saat bekerja.

Dengan menjaga aktivitas fisik, nutrisi dan kesehatan mental ini, harapannya kita semua dapat hidup lebih sehat ditengah-tengah pandemi. Semoga pandemi ini cepat berakhir dan kita semua bisa kembali beraktivitas seperti biasa ya!