Mohon tunggu...
agim ilhami
agim ilhami Mohon Tunggu... ustadz

......

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Testimoni dan review palsu dalam digital marketing

10 Oktober 2025   09:46 Diperbarui: 10 Oktober 2025   09:46 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia pemasaran. Salah satu strategi yang banyak digunakan adalah pemanfaatan testimoni dan review konsumen sebagai bentuk promosi. Testimoni dan review memiliki peran penting dalam memengaruhi keputusan pembelian calon konsumen karena dianggap jujur dan berdasarkan pengalaman nyata. Namun, dalam praktiknya banyak pelaku bisnis yang menggunakan testimoni dan review palsu untuk menarik perhatian calon pembeli secara cepat.

Testimoni palsu adalah pernyataan atau komentar yang dibuat untuk memberikan kesan positif terhadap produk tanpa pengalaman nyata. Sementara itu, review palsu merupakan ulasan fiktif dari akun yang sebenarnya tidak pernah membeli produk tersebut. Praktik ini marak terjadi karena persaingan pasar digital yang tinggi, keinginan meningkatkan penjualan secara instan, kurangnya pengawasan, serta adanya jasa penyedia ulasan palsu dengan harga murah.

Meskipun terlihat menguntungkan dalam jangka pendek, penggunaan testimoni dan review palsu membawa dampak negatif yang besar. Dampak tersebut antara lain menurunnya kepercayaan konsumen, potensi masalah hukum, rusaknya reputasi bisnis, serta kerugian bagi konsumen yang merasa tertipu. Dalam jangka panjang, praktik ini dapat menghancurkan citra perusahaan di mata publik.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pelaku bisnis perlu menjunjung tinggi kejujuran dan transparansi. Mereka dapat mendorong pelanggan asli untuk memberikan review jujur, menerapkan sistem verifikasi pembelian, dan melakukan moderasi rutin terhadap ulasan mencurigakan. Membangun kepercayaan konsumen melalui cara yang benar jauh lebih berkelanjutan dibandingkan menggunakan cara instan yang menipu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun