"Ini pemerintah Inggris emang sinting atau gimana ya. Masa warganya disuruh ganti kebiasaan merokoknya dengan vape!?" Pekik si Norman kepada dua sahabatnya, Ical dan Ali.
Sambil menerima sodoran berita di smartphone milik Norman, Ical dengan santai menimpali.
"Itu wajar lah, Bro. Kan belakangan ini vape emang lagi digandrungi banyak orang. Dan konon kabarnya memang lebih aman. Apalagi ada banyak varian rasanya. Kapan lagi lu bisa ngerokok pakai rasa buah-buahan?"
Ali bukanlah perokok seperti dua temannya yang lain. Dan dia memang dikenal dengan pandangannya yang objektif serta base on data.
"Mungkin pemerintah Inggris sudah punya pertimbangan tersendiri. Selama penggunaan vape lebih menguntungkan, why not." Timpal Ali menanggapi kedua temannya.
"Kalian ini gimana sih. Harusnya kalian tuh ikut mengecam kebijakan pemerintah Inggris itu. Lha warganya sendiri kok dijerumuskan." Seru Norman yang tidak terima terhadap sikap dua temannya yang seolah sepakat dengan pemerintah Inggris.
"Dijerumuskan gimana toh, Man.?" Si Ical tampak gemas dengan kengototan si Norman.
"Lagian ngapain juga lu repot-repot mikirin kebijakan pemerintah Inggris sono. Bukan kebijakan pemerintah Indonesia juga." Â Ali kembali menimpali.
"Seandainya pemerintah kita mutusin kebijakan serupa, gua bakal jadi orang pertama yang demo di depan istana negara." Â
"Okelah, rokok memang tidak baik bagi kesehatan. Tapi vape bukan cuma gak baik, tapi juga mematikan. Diberi gratisan pun gua gak bakalan mau. Bodoh aja sih kalau mau." Ucap Norman yang masih keukeuh dengan pandangannya.
Ali yang biasanya cuek kini mulai panas setelah mendengar pernyataan Norman.
"Emang lu punya data yang kuat untuk buktiin statement lu tadi.?"
"Gua emang gak punya data dari dinas ini itu buat ngasih tau lu berdua. Tapi sebenarnya ini gak perlu pembuktian data-data kayak gitu. Orang waras aja pasti tahu kalau vape itu beracun dan mematikan." Â Ucap Norman kepada Ical dan Ali.
"Beracun dan mematikan?" Pekik Ical dan Ali bersamaan dibarengi ekspresi heran.
"Iya lah. Kemarin gua lihat tetangga rumah hampir mati gara-gara ngonsumsi vape." Norman coba memberi penjelasan lagi.
"Ah, bohong lu ya. Gak percaya gua. Gak mungkin orang bisa langsung keracunan kayak gitu." Sergah Ical.
"Gimana gak keracunan kalau obat nyamuk ditenggak." Â Kata Norman lagi.
"???!!!!??? Aaaasemmm lu, Man. Puasa-puasa malah ngebanyol. Itu vape obat nyamuk kali." Â Ical dan Ali langsung ngacir meninggalkan Norman yang masih menyeringai tanpa dosa.
Maturnuwun,
Agil Septiyan Habib