Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tentang "Downtime" Penghambat Laju Bisnis

12 Maret 2022   10:55 Diperbarui: 12 Maret 2022   11:07 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi downtime | Sumber gambar : www.beekeeper.io

Menilik dari definisinya, istilah downtime sudah cukup memberikan gambaran bahwa ada waktu yang tidak berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Ada suatu masa dimana waktu tidak produktif menghasilkan sesuatu, yang dalam konteks ini adalah tidak memberikan nilai tambah apapun bagi keberlangsungan suatu bisnis.

Downtime terkait erat dengan berhentinya aktivitas produksi oleh karena sesuatu hal. Dan perlu diketahui bahwa downtime sebenarnya terbagi menjadi planned downtime atau downtime yang direncanakan serta unplanned downtime atau downtime yang tidak direncanakan.

Planned downtime meskipun tergolong sebagai downtime namun hal itu biasanya masih memiliki implikasi positif terhadap jalannya aktivitas operasional. Misalnya, jam istirahat. Dalam hal ini para pekerja tentunya memiliki titik lelah tertentu dalam beraktivitas sehingga memerlukan waktu untuk jeda. Untuk rehat memulihkan kondisi fisik dan juga konsentrasi.

Pekerja yang bekerja melebihi batas waktu sepintas mungkin terlihat baik, akan tetapi sebenarnya hal itu menyimpan bahaya laten yang tidak baik bagi suatu pekerjaan. Bisa jadi kualitas pekerjaannya menurun, meingkatkan risiko kecelakaan kerja, atau bisa jadi menyebabkan karyawan bersangkutan jatuh sakit yang pada akhirnya membuat suatu lini kerja kehilangan penanggung jawabnya.

Selain itu, kegiatan-kegiatan seperti schedule maintenance yang meskipun menyebabkan operasional berhenti sementara namun secara jangka panjang hal itu diharapkan mampu mencegah potensi gangguan yang lebih besar. Tentu dengan catatan bahwa aktivitas schedule maintenance tersebut dilakukan secara tepat.

Pada dasarnya, antara jam waktu istirahat dan schedule maintenance ini memiliki maksud dan tujuan yang sama untuk memastikan bahwa aktivitas operasional dapat berjalan aman dalam jangka panjang. Terlebih kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam planned downtime ini lebih bisa dikondisikan terkait durasi berlangsunganya. Sehingga memiliki kejelasan untuk dievaluasi tatkala terjadi beberapa penyimpangan.

Downtime yang tidak terencana dalam beberapa kasus merupakan imbas dari kurang maksimalnya planned downtime. Misalnya, aktivitas schedule maintenance yang tidak tepat sasaran sehingga menyebabkan terjadinya masalah ditengah jalan. Seperti mesin tertentu yang breakdown sedangkan schedule maintenance yang dilakukan sebelumnya ternyata diarahkan pada mesin yang lain.

Namun, seperti sudah pernah disinggung pada tulisan sebelumnya (baca : Availability Rate, Parameter Performa yang Perlu Diperhatikan Pelaku Bisnis; dan Lebih Jauh Tentang "Availability Rate" dan Aspek Penunjangnya yang Perlu Diketahui Para Pelaku Bisnis), bahwa menjadi orientasi kita khususnya pelaku bisnis untuk mencegah atau meminimalkan terjadinya downtime tersebut.

 

Laju Bisnis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun