Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyoal Tanggung Jawab Pekerja Informal dan Kelayakan untuk Dibayar

2 November 2021   07:46 Diperbarui: 2 November 2021   07:49 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profesi juru parkir merupakan bagian dari profesi informal| Ilustrasi gambar: radarsukabumi.com

Keberadaan mereka ini sebenarnya sah-sah saja karena situasi terkadang memang membutuhkan. Akan tetapi, para pekerja informal tersebut tetaplah tidak boleh berbuat semaunya dalam "bertugas". 

Karena bagaimanapun juga saat mereka memilih untuk "terjun" dengan jasanya tersebut hal itu berarti bahwa pelayanan mesti diberikan dengan sebagaimana mestinya.

Para pengguna parkiran tentu ingin kendaraannya benar-benar aman, dipermudah saat memarkir atau mengeluarkan kendaraaan, dan sejenisnya. Ketika situasi sebaliknya yang terjadi tentu hal itu akan menjadi masalah dan memantik kekecewaan. Terlebih ketika si jukir hanya angkat tangan saat terjadi masalah.

Sama halnya dengan beberapa pekerjaan informal lain yang mana ketika ada "pemberlakuan" tarif disana maka perlu adanya imbal balik yang sepadan atas hal itu. Para pengguna parkir, para penyeberang jalan, dan sebagainya adalah sebagian dari pengguna jasa informal yang tentu berharap memperoleh layanan semestinya untuk uang yang mereka bayarkan.

Lain urusan apabila uang kompensasi untuk para pekerja informal diberikan dengan maksud berderma. Sebatas memberi tanpa berharap pamrih untuk dilayani. Tapi justru karena itulah para pelaku pekerjaan informal harus lebih mawas diri dengan apa yang mereka kerjakan. 

Bahwa apa yang mereka lakukan meskipun terkesan sederhana tapi pada dasarnya selalu ada tanggung jawab yang mesti ditunaikan dengan sebaik-baiknya.

Salam hangat,

Ash

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun