Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengulik Sumber Dasar Kepercayaan Diri dan Cara Mengasahnya

24 Agustus 2021   22:02 Diperbarui: 24 Agustus 2021   22:09 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepercayaan diri dibangun berdasarkan inner value setiap orang | Sumber gambar : fridaymagazine.ae / Shutterstock

Brian Tracy mengatakan, "Dasar dari kepercayaan diri adalah menjalani hidup sesuai dengan nilai dan prinsip terdalam kita. Orang-orang dengan kepercayaan diri yang kuat pada umumnya memahami dengan jelas apa yang diyakininya sebagai sesuatu yang benar, baik, dan bermanfaat serta menjalani hidup dengan nilai-nilai itu.".

Berdasarkan apa yang dikatakan oleh Brian Tracy tersebut maka untuk mewujudkan kepercayaan diri tinggi hal itu haruslah dimulai dengan membangun prinsip hidup serta nila-nilai yang melandasi tentang bagaimana cara kita menjalani kehidupan ini.

Diantara kita pasti ada yang menjunjung tinggi kejujuran diatas segalanya. Meskipun konsekuensi yang dihadirkannya terasa pahit namun hal itu tidak akan menjadikannya menyerah dan lantas mengingkarinya. Jikalau ternyata nilai kejujuran tersebut berhasil ditaklukkan oleh hal yang lain maka itulah sebenarnya nilai sejati yang menjadi prioritas dalam kehidupan seseorang. Begitu juga sebaliknya.

Ada begitu banyak nilai hidup yang kita yakini selama ini. Selain tentang kejujuran ada juga yang menyebut kerja keras, bermanfaat bagi orang lain, kekayaan, pengorbanan, dan masih banyak lagi yang lain.

Pada dasarnya nilai yang kita yakini itulah yang mengarahkan kemana hidup seseorang berjalan. Apakah ke kanan, ke kiri, ke depan, ataupun ke belakang. Ada sesuatu yang men-drive kita untuk melangkahkan kaki dan berjalan menuju arah tertentu. Value atau nilai didalam diri yang kita anutlah yang menyebabkan hal itu terjadi.

Memiliki sebuah nilai diri dan menggenggam erat eksistensinya akan menjadikan kita merasa lega. Membuat kita yakin bahwa apapun yang kita perbuat selama hal itu selaras dengan nilai tersebut maka tidak akan ada alasan untuk merasa takut, minder, terasing, atau tidak dihargai. Singkat kata, kepercayaan diri kita muncul dengan sendirinya karena didorong oleh keinginan untuk melindungi salah satu nilai terpenting dalam hidup.

Sepintas kita mungkin berfikir tidakkah para relawan penggalang dana malu untuk menampilkan raut mukanya di hadapan para pengendara mobil dan motor di persimpangan lampu merah? Berdiri memajang di pinggir jalan sebatas ingin mengumpulkan lembaran uang rupiah demi membantu orang lain yang tertimpa bencana.

Jikalau tanpa adanya alasan kepedulian terhadap sesama maka mungkin tindakan untuk berdiri meminta sumbangan itu sangat mungkin membikin malu. Hanya saja urat malu itu sekan terputus berganti dengan rasa percaya diri tinggi karena dilandasi oleh hasrat untuk berbagi dan bermanfaat bagi orang lain.

Nilai diri yang kita yakini telah mengarahkan kita untuk melakukan sebuah tindakan yang lebih dari biasanya. Seorang pengecut bisa menjadi berani hanya karena pergeseran value didalam dirinya untuk melindungi orang-orang yang ia kasihi. Menanamkan nilai diri yang tepat akan bisa menegakkan kepercayaan diri seseorang. Begitupun sebaliknya.

Saat seseorang menjunjung nilai gengsi didalam dirinya sementara hal itu tidak mampu mengalahkan nilai-nilai yang lain seperti kepedulian terhadap orang lain, kejujuran, dan lain sebagainya maka tindakan yang terlahir darinya juga akan selaras dengan nilai yang paling ia junjung tinggi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun