Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Selain Parasut Pesawat, Inilah Teknologi Keamanan Penerbangan yang Patut Diperhitungkan

11 Januari 2021   14:13 Diperbarui: 12 Januari 2021   22:49 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesawat | Sumber gambar : techno.okezone.com

Kecelakaan yang terjadi pada pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akhir pekan lalu (Sabtu, 9 Januari 2021) seperti membuka kembali mata publik perihal betapa pentingnya sistem keamanan penunjang keselamatan penumpang yang mesti dimiliki oleh sebuah pesawat udara. 

Pembahasan serupa kerapkali mengemuka setiap terjadi kecelakaan pesawat sebagaimana waktu-waktu sebelumnya. Sayangnya pembahasan itu cenderung ramai tatkala baru saja terjadi kecelakaan - seperti kejadian terkahir kemarin - sementara pada waktu-waktu lain topiknya seakan hilang tak berbekas. 

Sebenarnya hal ini sudah menjadi kebiasaan lama yang hampir selalu berulang di berbagai ranah bahasan. Tapi memang seperti itulah potret dari realitas dan kita hanya bisa berharap tidak akan lebih banyak lagi nyawa melayang oleh karena kepedulian yang bersifat (maaf) hangat-hangat tahi ayam itu.

"Segala upaya pengembangan teknologi transportasi khususnya penerbangan pasti dimaksudkan untuk menciptakan situasi yang aman sekaligus nyaman bagi para pelakunya. Dalam artian bahwa teknologi itu haruslah berperan terhadap peningkatan produktivitas dan tetap mengedepankan aspek keselamatan penggunanya. Bagaimanapun sebuah moda transportasi memiliki tujuan utama yaitu mengantarkan penggunanya selamat sampai tujuan."

Para pemerhati keselamatan penerbangan sebenarnya sudah sejak lama mewacanakan perihal pentingnya pengembangan teknologi penunjang keselamatan penerbangan ini. 

Vladimir Tatarenko, seorang engineer penerbangan asal Ukraina pada tahun 2013 lalu sebenarnya sudah pernah mengemukakan ide revolusioner pembuatan parasut kabin yang disinyalir mampu menjamin keselamatan para penumpang kala pesawat mengalami kecelakaan. Berdasarkan desain yang dibuat oleh Tatarenko ini nantinya sebuah pesawat akan dirancang memiliki kapsul didalam badan pesawat. 

Apabila terdapat indikasi terjadinya kecelakaan maka pesawat akan melontarkan parasut yang bisa menarik kapsul berisi para penumpang. Apabila akhirnya pesawat jatuh dan meledak, para penumpang pun tetap akan terlindungi didalam kapsul kabin yang terbang melayang di udara menggunakan parasut.

Terobosan teknologi terkait parasut pesawat tersebut memang berpotensi besar menyelamatkan banyak nyawa. Hanya saja masih memiliki kelemahan terkait potensi pembengkakan biaya untuk dalam proses produksi pesawat. 

Selain itu pembuatan kapsul kabin juga bisa mereduksi jumlah kursi penumpang yang artinya adalah mengurangi peluang pemasukan maskapai dari jumlah penumpang yang mereka angkut. Sampai saat ini sepertinya pro kontra parasut pesawat masih sebatas menjadi bahan penghangat diskusi semata tanpa ada tanda-tanda implementasi nyatanya. 

Namun bukan berarti hal ini menutup rapat peluang keselamatan penumpang pesawat udara karena bagaimanapun yang terbaik tetaplah "sedia payung sebelum hujan". 

Berikut ini merupakan beberapa teknologi penunjang keselamatan penerbangan yang ditengarai mampu menjadikan sebuah maskapai memiliki tingkat keamanan maksimum bagi para penumpangnya. Karena sebuah nyawa tetaplah jauh lebih berharga dibandingkan apapun.

Software Analytics Based Maintenance (ABM)

Merupakan sebuah perangkat yang terkoneksi dengan ratusan hingga rbiaun sensor yang dipasang disegenap penjuru badan pesawat untuk memeriksa, menelaah, serta memantau kesehatan mesin pesawat secara real time. 

Beberapa data parameter pesawat akan terpantau melalui sensor-sensor tersebut kemudian terhubung dengan pusat data sehingga para egnineer akan lebih dimungkinkan untuk menemukan indikasi masalah sekaligus menyelesaikan masalah tersebut sebelum terjadi masalah yang lebih besar lagi.

Teknologi ini sudah diadopsi oleh maskapai Emitares yang merupakan salah satu maskapai dengan tingkat keamanan terbaik di dunia. 

Beberapa maskapai ternama lain yang terkenal atas tingkat keamanannya pun seperti Qantas milik Australia, Qatar Airways, dan beberapa maskapai lain juga menerapkan teknologi serupa. 

Pemantauan real time memang sangat diperlukan mengingat keselamatan penumpang jelas tidak bisa ditangguhkan. Sehingga sebisa mungkin setiap potensi masalah bisa terdeteksi sedini mungkin.

Synthetic Air Data

Perusahan pemroduksi pesawat asal Amerika Serikat Boeing rencananya akan menerapkan sebuah teknologi mutakhir benama synthetic air data. 

Cara kerja teknologi ini adalah membaca informasi terkini di sekitar pesawat melalui sensor gerak yang terhubung dengan sebuah super komputer. Sensor ini diklaim mampu mendeteksi objek berbahaya dari jarak jauh sehingga risiko seperti adanya burung yang masuk ke baling-baling pesawat bisa dihindari. 

Demikian juga potensi pesawat menghantam objek besar seperti gunung seharusnya juga bisa dihindarkan. Meski menjanjikan sesuatu yang luar biasa dalam hal keamanan transportasi udara tapi teknologi ini sepertinya masih dalam tahap pengembangan.

Smart -- Belts

Memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT), smart-belts yang merupakan hasil karya mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) ini memiliki keunggulan mampu mencatat keberadaan serta identitas penumpang pada suatu pesawat. 

Teknologi ini dianggap bisa memberikan gambaran perihal posisi keberadaan penumpang yang tidak mampu menyelamatkan diri kepada tim evakuasi sehingga memungkinkan untuk segera ditemukan. 

Meskipun teknologi ini cenderung berkontribusi terhadap tindakan penanggulangan pasca insiden tetapi smart-belts juga bisa memasok informasi perihal data kelembapan, temperatur, hingga tekanan yang sewaktu-waktu mungkin diperlukan guna keperluan analisa terkait kondisi penerbangan.

Ketiga jenis teknologi penunjang keamanan dan keselamatan penerbangan ini pada dasarnya menggunakan pilar-pilar penunang teknologi seperti Big Data, Artificial Intelligence (AI), hingga Internet of Things. 

Implementasi dari teknologi tersebut diharapkan memberikan refferensi yang lebih dari cukup untuk mengelola situasi penerbangan sehingga tetap aman mulai dari keberangkatan hingga sampai ke tujuan. 

Meskipun ditunjang oleh teknologi mutakhir sepertinya peran manusia masih tetap vital disini karena kewenangan memutuskan masih tetap butuh campur tangan manusia. 

Sehingga performa manusia yang bersangkutan pun semestinya juga perlu mendapatkan porsi perhatian. Psikologi, kondisi fisik, dan sebagainya dengan menggunakan perangkat teknologi seharusnya lebih memungkinkan untuk dideteksi dan dianalisa. 

Sehingga ketika suatu penerbangan hendak dilakukan maka disana sudah siap mulai dari aspek manusianya hingga teknologi yang terkait dengannya.

Salam hangat,
Agil S Habib

Refferensi :

[1]; [2]; [3]; [4]; [5]; [6]; [7]; [8]; [9]; [10]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun