Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker & Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Maulid Nabi dan Dua Sisi Menyikapi Pandemi

30 Oktober 2020   07:46 Diperbarui: 30 Oktober 2020   08:04 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tengah Pandemi COVID-19 | Sumber gambar : pikiran-rakyat.com / Pixabay / Mario Vogelsteller

"Tema peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun ini bisa dikatakan adalah tentang tekad melalui masa pandemi COVID-19 dengan sehat dan selamat. Dengan demikian semua petuah tentang kesehatan yang diajarkan oleh Rasullulah merupakan kunci penting yang tidak boleh disia-siakan. Inilah momen ketaatan kita kepada sosok suri tauladan yang bisa menyelamatkan kita dari sebuah masa penuh ujian dan cobaan. Sebuah momen yang menunjukkan betapa pentingnya sinergi tawakal dan ikhtiar dalam mengupayakan sesuatu."

Baginda Nabi Muhammad SAW mempraktikkan betul ajaran yang beliau sampaikan kepada umatnya bahwa seorang muslim harus senantiasa menjaga kesehatan dirinya. Sepanjang hayat beliau mungkin hanya sakit sebanyak dua kali. Pertama, tatkala baru menerima wahyu dari Allah SWT untuk pertama kali dimana beliau mengalami demam hebat. Dan yang kedua adalah kala menjelang wafatnya beliau. 

Namun ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa sakit beliau selain menjelang wafatnya adalah ketika diracun oleh seorang wanita Yahudi. Di luar hal itu Rasullullah benar-benar memiliki ketahanan fisik luar biasa dan selalu berada dalam keadaan tubuh yang sehat. Terlebih menyangkut aspek mental atau kesehatan jiwa. Baginda Nabi Muhammad SAW merupakan sosok penting yang meletakkan pondasi keberserahdirihan seorang hamba kepada Tuhannya sehingga menciptakan ketenangan hati yang luar biasa.

Situasi pandemi COVID-19 yang melanda hampir semua negara dunia selain memicu kekacauan sektor ekonomi, politik, dan beberapa lini lain yang fundamental dalam kehidupan juga menghadirkan kekhawatiran besar terhadap eksistensi hidup seseorang. Apalagi pemberitaan tentang COVID-19 hampir tidak jauh-jauh dari pertambahan jumlah korban terinfeksi dan yang meninggal dunia karenanya. 

Siapa yang tidak keder dihadapkan pada ancaman kematian? Hampir setiap orang merasakan ketakutan serupa akan hal itu. Sehingga tidak jarang kepanikan menjalari tubuh seseorang yang benar-benar paranoid karenanya. 

Namun seorang hamba yang meyakini kebesaran Tuhannya akan senantiasa memiliki keyakinan bahwa dibalik peristiwa besar ini tersimpan hikmah yang luar biasa. Betapapun pada akhirnya ajal seseorang pun sjuga udah digariskan oleh-Nya. COVID-19 hanyalah salah satu jalan yang sudah "diizinkan" oleh Sang Pencipta apabila kemudian ada seorang manusia yang memang benar-benar meninggal dunia karenanya.

Jalan Ikhtiar

Terlepas dari ketetapan yang telah dibuat oleh Allah SWT untuk seluruh makhluk-Nya, kita tentu tetap harus berikhtiar mencari jalan keluar atas hal itu. Oleh karenanya Allah SWT mengutus Baginda Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia untuk mengajarkan nilai-nilai perjuangan itu. 

Ada tuntunan yang selayaknya kita ikuti dan jadikan pedoman dalam melangkah. Kita tidak disuruh berpangku tangan menerima keadaan takdir. Namun kita diharapkan bisa menjemput takdir terbaik untuk diri kita. Termasuk di antaranya dalam hal kesehatan. 

Oleh karena itu mengapa ada pengajaran yang meminta kita supaya berusaha merubah keadaan diri sendiri. "Allah SWT tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri.", dengan kata lain kita juga memegang kunci peranan untuk menciptakan keadaan menjadi lebih baik.

Memang sudah berbulan-bulan lamanya COVID-19 melanda dunia, khsusnya di Republik Indonesia tercinta. Dan kita sepertinya masih terus mencoba untuk mencari solusi jalan keluar atas hal itu. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah dilakukan, yang mana hal itu merupakan salah satu solusi yang "diadopsi" dari cara Baginda Nabi mengatasi wabah pada zamannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun