Mungkin diberikan gaji tambahan atau bonus apabila selama rentang waktu tertetu kinerja perusahaan ternyata membaik. Misalnya selama tiga bulan berturut-turut perusahaan mendapatkan keuntungan layaknya situasi sebelum pandemi maka para pekerja disana hendaknya diberikan apresiasi bonus yang sesuai.
Setiap perusahaan akan berbeda satu sama lain tergantung performansinya masing-masing selama periode recovery dan bangkit akibat efek pandemi.
Pada prinsipnya adalah pemerintah perlu mengondisikan situasi yang bersahabat untuk hidup dengan gaji yang sama dengan sebelumnya. Upah tidak naik selama barang-barang kebutuhan tidak naik sepertinya tidak terlalu berimbas. Lain halnya jikalau ternyata barang-barang kebutuhan tetap naik.
Artinya kontrol pemerintah tidak berjalan karena banyak hal yang terjadi diluar kendali. Meskipun harga barang-barang kebutuhan tetap naik sementara upah stagnan tidak mengalami perubahan, jikalau pemerintah mengucurkan dana bantuan setiap bulan sebagai pengganti kenaikan upah barangkali hal itu juga akan membantu mengatasi situasi. Namun mampukan pemerintah melakukannya?
Situasi saat ini memang serba sulit, hanya saja itu bukan berarti akhir dari segalanya. Segenap elemen harus saling bahu membahu untuk mendapatkan alternatif pemecahan masalah terbaik bagi semuanya. Jangan sampai rakyat pekerja khsusnya dibiarkan berjuang sendiri sementara semua kebutuhan mereka harganya naik mencekik leher.
Apabila hal itu sampai terjadi lebih baik kebijakan meniadakan kenaikan upah dibatalkan saja. Dan ini bisa jadi kabar buruk bagi perusahaan yang sedang terengah-engah kondisinya akibat pandemi. Sepertinya pemerintah masih harus menggali solusi pemecahan masalah dengan lebih mendalam lagi.
Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi :Â [1]