Semakin tinggi level pemilunya maka semakin besar anggaran yang diperlukan. Untuk level bupati saja setidaknya pasangan calon butuh sokongan dana sekitar Rp25-30 miliar sampai ratusan miliar.Â
Sedangkan level gubernur bisa mencapai angka triliunan rupiah. Entah bagaimana dengan pemilu presiden. Besaran angka tersebut sepertinya bukan isapan jempol belaka karena beberapa waktu lalu salah seorang rekan pernah bercerita terkait besaran biaya untuk pemilihan kepada desa (pilkades) saja bisa mencapai Rp 7 miliar demi memuluskan jalan menuju kemenangan.Â
Kebetulan ia merupakan tim sukses salah satu calon sehingga bisa "mengintip" nominal fantastis yang beredar dibalik sebuah gelaran "sederhana" selevel pilkades.
Seiring dengan situasi pandemi maka beberapa hal "wajib" dalam kampanye pemilu saat kondisi normal bisa jadi dihilangkan. Mungkin tidak perlu lagi ada panggung besar dan artis yang perform untuk meramaikan kampanye.Â
Barangkali tidak perlu lagi ada acara bagi-bagi kaos, cukup bagi-bagi masker atau vitamin C. Para kandidat sepertinya tidak perlu berkoar-koar di hadapan para pendukungnya, cukup mengoptimalkan peran sosial media (sosmed) atau memberdayakan para buzzer ataupun influencer untuk meningkatkan popularitasnya di hadapan para pemilih.
Namun "keuntungan" yang dihadrikan oleh pandemi ini bisa jadi urung terlaksana apabila orientasi kit selaku pemilih dan juga para politisi yang ikut kontestasi masih mengedepankan uang sebagai nilai tawar di awal.Â
Dengan kata lain politik uang harus ditinggalkan agar demokrasi kita benar-benar berkualitas. Momen pandemi COVID-19 memang memberikan banyak nestapa untuk negeri ini.Â
Meskipun demikian pasti ada hikmah dibalik itu semua. Salah satunya adalah ongkos berpolitik yang seharusnya bisa lebih rendah daripada sebelumnya. Harapan ke depan adalah kualitas demokrasi bangsa ini tidak lagi menjadikan politik uang sebagai bagian darinya.
Ladang Uang para Buzzer dan Influencer Sosmed
Pelaku media sosial pun tidak sedikit yang mereguk keuntungan dari dicarinya keberadaannya untuk memperlacar semua urusan via dunia maya. Profesi sebagai influencer seperti tengah mendapatkan momentum untuk menanjak dan para buzzer pun sedang naik daun karenanya.Â