Bahkan seorang pegawai pun sebenarnya tidak mebutuhkan mata pelajaran sekolah sebanyak ini. Lantas dimana inti masalahnya? Sepertinya untuk menjawab hal ini berbagai pakar pendidikan akan mengalami silang pendapat. Akan tetapi melihat situasi pandemi yang terjadi sekarang dimana sektor pendidikan turut merasakan imbas besar karenanya, maka satu hal yang mesti ditinjau ulang adalah perihal kurikulum.Â
Apabila sebagian peserta didik bisa diakomodasi pendidikan dengan kurikulum darurat yang lebih "minimalis" itu maka apakah kondisi serupa tidak bisa diadopsi untuk sebagian peserta didik lainnya? Dengan hasil akhir yang sama-sama sesuai standar bukankah melakukan upaya paling minimal itu jauh lebih efisien? Pemberlakuan kurikulum darurat bisa jadi menjadi pintu masuk untuk menata kembali darurat kurikulum pada dunia pendidikan di negeri kita tercinta ini.
 Â
Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi :