Mengapa tidak semua hal buruk dirahasiakan dan publik cukup mengetahui yang baik-baik saja? Hal itu hanya akan menciptakan api dalam sekam. Terlihat baik-baik saja tapi dalam sekejap bisa hancur semuanya. Tidak ada persiapan, pencegahan, atau upaya penanggulangan yang bisa mengatasi sumber masalah.Â
Apa yang terjadi jikalau terjadi kemungkinan perang bersenjata, lantas pemberitaan ditutup-tutupi agar situasi terkesan baik-baik saja, tapi kemudian perang benar-benar meletus? Mungkin kita hanya bisa mengatakan seandainya sebelum-sebelumnya kita sudah mempersiapkan diri. Mungkin dampak buruknya tidak akan pernah terjadi. Oleh karena itulah pemberitaan yang proporsional menjadi sangat penting.
"Jempol" Merubah Segalanya
Pemberitaan yang beredar luas di masyarakat pada umumnya berasal dari tulisan-tulisan atau unggahan video yang dibuat oleh sebagain orang terkait kepentingannya masing-masing.Â
Media masa, blogger, vlogger, youtuber, jurnalis, praktisi, dan sejenisnya memiliki kompetensi untuk itu. Informasi yang mereka produksi bisa sangat mempengaruhi cara pandang dan persepsi publik terhadap suatu persoalan.Â
Ketikan huruf-huruf dari jari-jemari mereka sudah lebih dari cukup untuk memanaskan atau mendinginkan suasana. Bahkan sekadar ketikan jempol tangan seseorang pada layar smartphone miliknya bisa sangat menentukan alur situasi.
 Unggahan status medsos dari seorang publik figur bisa menjadi santapan empuk para pembuat berita dengan segala sudut pandangnya masing-masing. Bahkan kita sebagai orang awam yang juga terbiasa menulis bisa turut membangun opini publik saat tulisan hasil karya kita dipublikasikan dan dibaca oleh banyak orang. Cara pandang kita yang tertuang dalam wujud tulisan bisa sangat menginspirasi orang lain atau sebaliknya.Â
Selama potensi untuk mempengaruhi persepsi publik itu ada maka selama itu pula tulisan seseorang harus dibuat dengan penuh pertimbangan, proporsional, serta memenuhi unsur kebenaran. Sehingga amatlah penting bagi kita untuk menghasilkan tulisan yang mengarahkan pada penyikapan yang positif oleh masyarakat terhadap situasi dan kondisi yang terjadi.
Ketikan jempol kita bisa sangat berdampak besar terhadap stabilitas sebuah negara. Selain itu, meski kita tidak secara langsung membuat sebuah karya tulis berupa opini atau sejenisnya untuk disampaikan ke khalayak melalui dunia maya, kebiasaan kita untuk share informasi juga turut berpengaruh dalam mempengaruhi persepsi publik.Â
Komentar-komentar yang dituliskan juga bukan tidak mungkin menginspirasi orang lain untuk bertindak sesuatu hal. Jikalau dari setiap tindakan kita itu membuat orang terinspirasi untuk berlaku baik tentu patut untuk disyukuri. Lain halnya apabila situasi sebaliknya yang terjadi.