Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jakarta Banjir, Bekasi Banjir, Tangerang Banjir, Anies Baswedan Gubernur Semuanya?

26 Februari 2020   11:33 Diperbarui: 26 Februari 2020   11:29 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir bukan hanya terjadi di Jakarta | Sumber gambar : www.kompas.com

Banjir lagi. Bukan hanya Jakarta, wilayah Bekasi dan Tangerang pun merasakan situasi serupa. Saya yang tinggal di wilayah Tangerang pun juga merasakan dampak dari banjir ini. Jalanan macet, genangan dimana-mana, dan lain sebagainya. Namun porsi pemberitaan terkesan lebih banyak "mengistimewakan" DKI Jakarta. 

Laman media sosial dan pemberitaan banjir hampir selalu "mencatut" kata Jakarta dan Anies Baswedan. Lembaga survei mengkritisi Anies, anggota dewan membentuk pansus untuk mendalami kinerja pemerintah daerah dibawah komando Anies, dan para netizen pun ramai-ramai menjadikan Anies sebagai sasaran kritik. Padahal kita tahu yaang banjir bukan hanya Jakarta, Tangerang dan Bekasi pun mengalami situasi serupa. Lantas mengapa perlakuan serupa tidak diberikan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Banten Wahidin Halim?

Mungkin "serangan" banjir di wilayah Bekasi dan sekitarnya ataupun di Tangerang dan sekitarnya tidak sebesar apa yang terjadi di ibukota. Namun tetap saja, banjir adalah banjir. Tidak ada yang senang atau berkenan untuk menjadi sasaran amukannya. Saya bukan warga Jakarta dan juga bukan simpatisan Anies Baswedan. Hanya saja kita juga mesti bersikap kritis terhadap pemimpin daerah lain yang juga masih memiliki kelemahan dalam periode kepemimpinannya. 

Terkadang kasihan juga melihat Anies Baswedan "diserang" dari segala penjuru, biarpun sesungguhnya itu adalah hal biasa bagi seorang pemimpin. Saya membayangkan situasi serupa bisa diberlakukan juga kepada pemimpin lain yang masih belum menuntaskan tanggung jawab mengelola wilayahnya dengan baik.

Banjir hanyalah salah satu masalah yang dihadapi oleh suatu wilayah seperti Jakarta dan beberapa kota lain. Masih ada permasalahan lain yang juga perlu disikapi secara cepat. Kalau boleh berkeluh kesah, masih sering saya jumpai kondisi jalanan yang rusak tapi seolah-olah dibiarkan tanpa progres perbaikan. 

Padahal lokasinya tidak jauh dari pusat pemerintahan. Belum lagi menyangkut fasilitas lampu jalan yang minim penerangan saat malam hari. Saya tidak perlu menyebut tepatnya ada di daerah mana, karena semestinya seorang pemimpin daerah lebih peduli terhadap kondisi daerahnya masing-masing.

Mengapa harus Jakarta lagi? Mengapa Anies Baswedan lagi? Pertanyaan itu yang seringkali melintas tatkala menyaksikan pemberitaan di media belakangan ini. Indonesia bukan hanya Jakarta. Banjir bukan hanya terjadi di Jakarta. Pemimpin daerahnya pun bukan hanya Anies Baswedan. Tapi selalu saja Anies dan Anies. 

Siapa yang membantu menyuarakan keluhan atas banjir yang dialami sebagian warga Bekasi, Tangerang, atau mungkin beberapa wilayah lain? Kalau untuk Jakarta seharusnya kita tidak kekurangan suara untuk terus menuntut tanggung jawab kepada Anies Baswedan. Kita butuh "bala bantuan" untuk turut serta memviralkan situasi di wilayah lain yang membutuhkan penanganan segera dari pemerintah setempat.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun