Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika "Sang Raja" Ditolak Gegara Duit Receh

8 Oktober 2019   16:02 Diperbarui: 8 Oktober 2019   16:20 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Customer is the king | Sumber gambar: alamy.com

Mungkin memang tidak nyaman bagi petugas SPBU karena pagi-pagi sekali harus mencari-cari uang kecil untuk uang kembalian. Tetapi konsumen pun pada dasarnya selalu menginginkan pelayanan senyaman mungkin. Mereka tentu tidak ingin dipusingkan urusan harus mencari uang receh terlebih dahulu sebelum membeli. 

Bagi mereka, membeli bensin hanya cukup datang ke SPBU, membawa kendaraan atau jirigen yang ingin diisi, dan membawa uang yang cukup. Permasalahan ada tidaknya uang kecil untuk kembalian sepenuhnya menjadi urusan pihak SPBU atau provider. "Sang raja" tidak perlu repot-repot memikirkan hal itu.

Kualitas pelayanan tidak semata-mata pada bagaimana pemberian produk yang bermutu saja, akan tetapi cara dalam melayani pun juga ikut menjadi bagian diantaranya. Cara melayani juga tidak terbatas pada "skala besar" saja, hal-hal remeh-temeh seperti menyikapi konsumen yang membayar dengan uang "besar" sedangkan pihak penyedia layanan sedang tidak memiliki stok uang receh yang mencukupi pun juga harus diperhatikan. 

Untuk menghindari hal-hal seperti ini kembali terjadi, maka pihak provider harus bersiap sedia dengan segepok uang receh agar supaya mereka tidak kelabakan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para konsumennya. Jangan hanya karena duit receh pun sang raja mengjadi kehilangan "hak istimewanya".

Salam hangat,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun