Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teknokrat Indonesia Berkelas Dunia Pasca Pak Habibie

12 September 2019   14:44 Diperbarui: 12 September 2019   14:57 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Habibie Sang Teknokrat Bangsa | Sumber gambar: cnbcindonesia.com

BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia (RI) ke-3 dan teknokrat Bangsa Indonesia yang luar biasa telah berpulang kehadirat Allah SWT. Kesedihan mengiringi kepergian salah satu tokoh paling berpengaruh di negeri ini. Jejak yang ditinggalkannya begitu gemilang, pemikirannya sangat luar biasa, dan gagasannya pun melebihi zamannya. 

Pak Habibie adalah bapak teknologi nasional. Beliau juga adalah seorang reformis pembaharu Indonesia dengan gagasan besarnya di dunia teknologi. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) atau yang sekarang dikenal sebagai PT Dirgantara Indonesia (PTDI) merupakan salah satu wujud dari gagasan besar beliau yang ingin membawa Indonesia menjadi salah satu peradaban maju di asia dan dunia. 

Bahkan beberapa jenis industri lain seperti PT PAL, PT INKA, serta PT PINDAD juga tidak bisa dilepaskan dari kontribusi beliau. Beberapa industri tersebut dikategorikan sebagai industri strategis karena turut menghidupkan keberadaan industri lain yang memasok bahan-bahan kebutuhan industri. Dengan kata lain, Pak Habibie adalah salah seorang yang membawa Indonesia menuju peradaban industri.

Melihat dari concern beliau yang cukup besar dalam bidang teknologi di tanah air, tidak mengherankan apabila beliau disebut sebagai salah satu teknokrat paling menonjol yang dimiliki oleh Indonesia. Ketika kita berbicara teknologi, maka nama beliau barangkali berada pada urutan teratas. Terlebih ketika membahas industri dirgantara. Beliau adalah potret dari seorang teknokrat sejati.

Namun seiring kepergian beliau untuk selama-lamanya, kita patut bertanya-tanya tentang siapa yang akan melanjutkan tongkat estafet yang beliau tinggalkan. Siapa teknokrat selanjutnya yang mewarisi cita-cita besar beliau membawa nama Indonesia diakui dunia internasional. Pak Habibie pada tahun 2012 yang lalu mendirikan sebuah proyek pesawat terbang dengan bendera PT Regio Aviasi Industri (RAI). 

Cita-cita  besar beliau yang masih ingin Indonesia memiliki industri pesawatnya sendiri sungguh patut dicontoh. Barangkali tidak hanya patut dicontoh, sebagai generasi penerus kita juga perlu meneruskan perjuangan serta mewujudkan cita-cita besarnya itu. Sebenarnya masih cukup banyak PR yang beliau tinggalkan, khususnya dalam bidang teknologi pesawat terbang. Hanya saja kita masih ragu tentang keberadaan sosok yang tepat untuk melanjutkan visi besar yang beliau miliki itu.

Negara-negara besar diluar sana mungkin bangga karena memiliki generasi-generasi baru yang menjadi pemimpin pengembangan dunia teknologi. Amerika Serikat dengan bangga memperkenalkan sosok Elon Musk yang dikenal dunia sebagai figur industrialis sejati. Belum lagi ada nama Jeff Bezos, bos Amazon yang bervisi besar seperti halnya Elon Musk. Jangan lupakan juga Bill Gates, Zuckerberg, dan lain sebagainya. 

Dulu kita punya Pak Habibie yang ketangkasan serta kecerdasannya dalam bidang teknologi diakui dunia internasional. Apakah di masa yang akan datang akan hadir "Habibie-habibie baru" yang memiliki semangat serupa beliau? Hanya waktu yang mampu menjawabnya.

Memang sebuah kehilangan besar kehilangan sosok kharismatik seperti Pak Habibie. Namun sebesar apapun cinta kita kepada beliau, Sang Pencipta tetap lebih mencintai Pak Habibie. Kepergian beliau adalah pengingat bagi kita bahwa kita butuh seorang teknokrat hebat yang mampu menginisiasi perkembangan teknologi di Indonesia. Semoga Pak Habibie diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amiin.

Salam hangat,

Agil S Habib

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun