Mohon tunggu...
Agid Satrio
Agid Satrio Mohon Tunggu... Penulis - --

Neuron Abu2

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Apakah Itu Kebutuhan atau Hanya Keinginan

23 Agustus 2018   20:05 Diperbarui: 23 Agustus 2018   20:09 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita lihat contoh di atas maka pria tersebut membeli barang tersebut atas dasar keinginan bukan lagi sebuah kebutuhan. Alasannya karena kebutuhan pria itu sebenarnya hanya sebuah motor yang bisa digunakan untuk bekerja, bukan motor yang mempunyai brand terkenal, tipe yang mahal, dan lain-lainnya. 

Karena yang dibeli motor sport yang memiliki nilai lebih daripada motor lainnya maka disini peran ego dari pria tersebut muncul, ia tidak hanya melihat manfaat dari motor tersebut namun berusaha untuk mendapatkan kepuasan yang berlebih dengan membeli motor sport. Jadi yang sebelumnya motor adalah sebuah kebutuhan telah berubah menjadi sebuah keinginan karena pria tersebut merasa lebih puas membeli motor sport walaupun harganya lebih mahal dan menghabiskan tabungannya.

Contoh di atas pun mempunyai sisi baik dan buruknya jika dipahami. Jika kita mengikuti keinginan ego untuk dipenuhi itu sah-sah saja bagi diri kita. Namun yang harus diperhatikan apakah ketika kita mengikuti keinginan tersebut apakah akan berdampak buruk pada kehidupan kedepannya. 

Seperti pria tersebut yang membeli motor sport daripada membeli motor biasa, jika motor sport tersebut berdampak kepada keuangan yang tidak stabil bagi pria tersebut ini yang jadi masalah. 

Karena keinginan itu bersifat memuaskan bukan yang utama sedangkan semakin besar usia manusia maka kebutuhannya pun akan semakin banyak. Keinginan pun tidak selalu berdampak buruk justru itu bisa menjadi motivasi kita untuk bekerja lebih giat sehingga bisa meningkatkan penghasilan dan menyisihkannya untuk mendapatkan keinginan tersebut. 

Jadi intinya skill dalam mengatur antara kebutuhan atau keinginan yang penting. Ada 4 hal penting ketika kita mengatur antara kebutuhan dan kenginan pertama  melihat keadaan finansial kita sekarang ketika mempunyai keinginan terhadap suatu barang apakah finansial kita mencukupi atau malah bisa menjadi boros, kedua pahami apa yang menjadi prioritas kita dan rencana masa depan kita jika menuruti keinginan dan tidak berdampak pada kedua hal itu ya tidak apa-apa itu hak kita, terakhir yaitu mengendalikan ego ini, karena ego manusia yang begitu kuat terkadang membuat manusia itu tak pandai mengendalikannya. 

Sebagai contoh lagi jika kita terbiasa dengan gaya hidup yang mewah padahal penghasilan kita belum bisa mengikuti kehidupan tersebut maka suatu keinginan bisa kita anggap sebagai suatu kebutuhan. Jika tidak mendapatkannya kita akan terlihat sebagai orang yang tidak mampu oleh lingkungan tempat kita hidup. Teringat seorang pengusaha sukses yang pernah berbicara "Bergayalah sesuai isi dompetmu" itulah yang harus dipegang dalam kehidupan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun