Mohon tunggu...
Aghry Amirul Salman
Aghry Amirul Salman Mohon Tunggu... Lainnya - Hi I'm Here

tulisan merupakan pelarian dari liarnya pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengkritiki Karya Animasi "Weathering with You"

12 Maret 2021   20:03 Diperbarui: 12 Maret 2021   21:19 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai salah satu negara maju di wilayah Asia, Jepang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia setelah Amerika. Berbagai macam sektor industri bersaing dan tumbuh secara cepat demi memajukan serta mempertahankan sektor perekonomian mereka, salah satunya ada sektor industri hiburan.

Anime merupakan singkatan dari Animation dalam bahasa inggris yang merujuk pada kata Animasi, ya betul Jepang sangat terkenal dalam dunia Animasinya. Kini industri Anime di Jepang sudah berkembang seiring dengan perkembangan zaman yang di dorong oleh kemajuan teknologi. 

Mungkin diantara kita sering menonton Anime atau setidaknya pernah mendengar tentang Anime. Sejak meledaknya Anime "Astro Boy" karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963, merupakan titik awal perkembangan dunia Animasi di Jepang. Tumbuh bibit-bibit Animator handal yang memanfaatkan teknologi komputer atau sering di sebut CG (computer graphics) di masa sekarang.

Makoto Shinkai yang merupakan sutradara, produser, penulis, pengisi suara, serta Animator ini berhasil beberapa kali mendapatkan penghargaan atas karya-karya Animenya. Film Animasi pertamanya yang rilis pada tahun 2004 berjudul "The Place Promised In Our Early Days" berhasil mendapatkan banyak penghargaan. 

Berbeda dengan Animator-Animator lainnya, hasil karya yang di buat oleh pria berusia 49 tahun itu berhasil memanjakan mata penontonnya dengan grafik serta detail Animasi yang sangat realistik. Tak hanya dari segi kualitas gambar, plot cerita dan elemen-elemen alam yang selalu ia tampilkan dalam Animenya itu membuat Makoto Shinkai di juluki sebagai "Miyazaki Baru".

Pada pertengahan tahun 2019 kemarin Makoto Shinkai kembali merilis karya film Animenya yang berjudul Tenki No Ko atau dalam bahasa Inggris "Weathering With You". Setelah suksesnya Anime "Your Name" pada tahun 2016 yang membuat namanya naik dalam dunia peranimasian, Makoto Shinkai kembali merilis sebuah anime yang berlatar di kota Tokyo Jepang. 

Hodaka Horishima yang merupakan tokoh utama bertemu tanpa sengaja dengan perempuan yang bernama Hina Amano di Tokyo, setelah sebelumnya Hodaka memutuskan untuk pergi dari kampung halamannya yang saat itu ia masih berumur 16 tahun. Hodaka bertemu dengan seorang pria yang bernama Keisuke Suga, lalu Hodaka bekerja dengan Keisuke sebagai Asisten Penerbitnya. 

Sebelumnya Hodaka pertama kali bertemu dengan Hina Amano di sebuah restoran cepat saji, dan bertemu kembali ketika Hodaka melihat Hina yang sepertinya butuh pertolongan, dari situlah kehidupan Hodaka di Tokyo dimulai. Hodaka mulai melewati kehidupan sehari-harinya dengan bekerja keras sebagai seorang Asisten Penerbit, dengan latar kota Tokyo yang selalu di guyur hujan tahun itu, Hodaka sesekali membantu untuk mewawancarai beberapa Narasumber.

Di sisi lain Hina yang merupakan "Gadis Hujan" kembali di pertemukan dengan Hodaka, Hina yang merupakan anak yatim piatu dan tinggal bersama adik laki-lakinya Nagi mencoba bertahan hidup di kota Tokyo yang sangat keras. Akhirnya setelah Hodaka tau bahwa Nagi adalah gadis yang bisa menghentikan hujan mereka bersama-sama dengan adiknya Nagi memutuskan untuk membuka sebuah jasa pawang hujan. 

Semua berjalan dengan bahagia kota Tokyo yang selama ini selalu di guyur hujan bisa menjadi cerah seketika ketika Hina berdoa mengeluarkan kekuatan serta keajaiban yang ia miliki sejak satu tahun lalu saat ia melewati gerbang kuil terlantar di atas sebuah gedung. Namun tanpa mereka sadari bahwa takdir akhir dari Gadis Hujan merupakan sebuah pengorbanan agar Tokyo bisa reda dari hujan, ya setiap kali Hina melakukan permintaan tubuh Hina menjadi transparan. 

Hodaka yang mengetahui hal tersebut kaget dan meminta untuk Hina tidak menghilang, namun naasnya ketika Hodaka sedang kabur dari kejaran polisi bersama Hina dan Nagi, keesokan harinya Hina menghilang setelah tadi malam ia bercerita semuanya pada Hodaka bahwa kehidupannya di dunia ini tidak akan lama lagi. Tepat pada hari setelah hilangnya Hina, Hodaka di tangkap polisi karena ia menjadi buronan orang hilang dan pernah tertangkap sedang memegang pistol.

Namun ia berhasil melarikan diri dan berniat untuk melewati gerbang kuil terbengkalai di atas gedung yang pernah Hina ceritakan padanya. Perjalanan menuju gerbang kuil tersebut tidaklah mudah, Hodaka di bantu oleh Suga, Nagi, serta rekan kerja yang merupakan kerabat Suga yaitu Natsumi. Setelah melewati perjalanan yang cukup menegangkan akhirnya Hodaka sampai di atas gedung tersebut dan langsung berdoa sambil melewati gerbang kuil. 

Cuaca kota Tokyo yang baru saja hari itu cerah seketika kembali di guyur hujan lebat, Hodaka dan Hina tiba-tiba tertidur di bawah gerbang kuil. Akhirnya kota tokyo di landa hujan terus menerus hingga akhirnya setengah kota tokyo terendam banjir dan hanya menyisakan beberapa daratan. 3 tahun setelah kejadian tersebut Hodaka tidak pernah bertemu Hina lagi, karena ia sedang dalam masa percobaan. 

Namun akhirnya ia bertemu dengan Hina di sebuah tempat yang pernah mereka lewati, Anime ini berakhir dengan latar kota Tokyo yang sudah terendam setengahnya dan Hina yang sudah tak jadi Gadis Hujan lagi berkat permintaan Hodaka serta Hina.

Terlepas dari grafik serta visual yang luar biasa, menurut saya isi dari cerita yang di sajikan tidak lah mengejutkan, setiap kejadian rasanya terlalu mudah untuk di tebak, walaupun memang penyusunan setiap alurnya sangatlah rapih, namun sebuah plot yang mengejutkan tidaklah terasa sama sekali, mungkin karena saya terlalu berekspektasi dari film masterpiece sebelumnya yaitu Your Name. 

Jika saya membandingkan dari sudut jalannya cerita Your Name jauh lebih merolercosterkan emosi serta hati saya, setiap runtut kejadian di kemas secara tak terduga. Nah di Anime yang ia garap kali ini rasanya kurang dari segi emosional yang bisa memikat penonton, selain itu proses pembentukan chemistry dari tiap masing-masing karakternya tidak begitu terasa, namun pendalaman dari tiap masing-masing karakter jauh lebih baik di Anime yang satu ini.

Intinya sebuah karya dari Makoto Shinkai ini sangat saya apresiasi, walaupun ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi saya namun itu tidak mengurangi nilai seni khususnya dalam dunia Animasi. Karena pada dasarnya dalam sebuah karya kita tidak bisa terus-terusan membuat hal yang luar biasa, ada saatnya karya kita di terima ada saatnya karya kita tidak di terima, yang jelas kita harus tetap menerima apapun hasilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun