Mohon tunggu...
Aghry Amirul Salman
Aghry Amirul Salman Mohon Tunggu... Lainnya - Hi I'm Here

tulisan merupakan pelarian dari liarnya pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pendakian

13 November 2020   10:39 Diperbarui: 13 November 2020   10:46 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi pribadi

"ah paling nanti malam reda hujannya." Pikirku dalam hati.

Tapi semakin malam hujan malah semakin besar ditambah angin kencang yang membuat tenda bergoyang-goyang, kondisi semakin mengkhawatirkan, karena ditakutkannya frame penyangga rangka tenda patah karena angin kencang yang tanpa hentinya. Di kondisi seperti itu kami hanya bisa berdoa sembari mengobrol dan bercanda, agar mencairkan suasana.

Pada pukul 10 malam kami semua memutuskan untuk beristirahat, kami menggunakan 2 tenda yang masing-masing di isi oleh 3 orang, jadi untuk space posisi tidur kami masih bisa berbagi tempat dengan sedikit leluasa, ya walau tidak senyaman kasur di rumah, tapi itu pun sudah lebih dari cukup.

Aku mencoba untuk tertidur, meyakinkan diriku untuk bisa tidur malam itu dan bangun esok paginya dengan cuaca yang lebih mendukung dan pemandangan yang indah, tapi sayangnya suara hujan dan di tambah gemuruhnya petir menganggu dan malah menambah kehwatiranku, dan benar saja hingga pukul 2 pagi aku belum tertidur, rasanya ingin kembali ke rumah dan menyesal atas keputusanku untuk ikut mendaki gunung ini, ah tapi percuma menyesal kepada sesuatu yang telah terjadi, itu tidak akan merubah apapun yang harus aku lakukan hanyalah menikmati dan mensyukuri atas pembelajaran yang bisa di dapati.

Jam 6 pagi aku terbangun, entah kenapa senang rasanya ketika sudah tidak mendengar lagi suara tetasan air hujan yang jatuh di atas tenda, aku keluar melihat situasi dan benar saja hujan sudah reda, tapi kabut masih ada.

Tapi terlepas dari itu semua sungguh pagi itu aku benar-benar puas atas segala nikmat yang sedang kurasakan, melihat keindahan ciptaan yang maha kuasa, semua penyesalan seakan-akan terbuang begitu saja.

Baru lah kami bergerak lagi untuk kembali pulang sekitar pukul 9 pagi, sehabis makan dan juga menangkap beberapa potret foto, kami langsung turun menuju basecamp, tidak lupa membawa seluruh sampah yang kami bawa.

Tepat pukul 12 siang kami sampai di basecamp dengan pakaian yang sudah sangat kotor karena jatuh beberapa kali dan memilih untuk berperosotan saat jalan pulang, mengingat jalur pendakian saat turun yang begitu licin. 

Oh iya dan kunci motor yang di cari teko ternyata tergantung di motornya sedari kemarin, untung saja petugas basecamp bisa mengamankannya.

"untung tertinggal di tempat seperti ini, yang notabene kebanyakan para pegiat dan pecinta alam yang memiliki sifat baik tentunya, andaikan tertinggal di tempat umum pasti sudah hilang." Celetuk ku kepada Teko.

Hingga akhirnya setelah kami membersihkan diri dan beristirahat, kami pulang sekitar pukul 1 siang, dan semua selamat sampai rumahnya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun