Mohon tunggu...
Fathur Rohim
Fathur Rohim Mohon Tunggu... Pengabdi untuk Negeri -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berharap Ridho Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Halal Bi Halal PW. Pergunu Jawa Barat bersama Mahasiswa Pascasarjana Uninus

8 Juli 2018   11:05 Diperbarui: 8 Juli 2018   11:20 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halal Bi Halal PW. Pergunu Jawa Barat

Pergunu (Bandung) Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat melaksanakan halal bi halal bersama seluruh mahasiswa beasiswa Pascasarjana Uninus dengan tema "Merajut Silaturahmi dan Memperkokoh Ukhuwah Nahdliyyah"  pada sabtu, 7 Juli 208 di Masjid Al-Ikhlas Uninus Jl. Soekarno-Hatta No.530, Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat.

Acara tersebut dihadiri oleh  Wakil Rektor I  Uninus Dr. H. Husen Saeful Insan, M. MPd., dan Ketua PW Pergunu Jawa Barat H Saepuloh. Kegiatan tersebut diisi dengan tausiyah oleh Prof Dr Rosihon Anwar Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Bandung.

Dalam sambutannya, Ketua PW Pergunu Jawa Barat H Saepuloh menegaskan agar semua guru-guru NU yang mendapatkan beasiswa Pascasarjana Uninus agar memegangteguh 4 (empat) karakter yang harus dimiliki oleh guru-guru NU.

Halal Bi Halal PW. Pergunu Jawa Barat
Halal Bi Halal PW. Pergunu Jawa Barat
Pertama, guru-guru NU harus senantiasa memegangteguh dan mengamalkan Amaliah-amaliah Annahdliyyah, dengan fiqih berhaluan pada  salah satu Madzhab yang empat, yaitu  Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad Ibnu Hambal. Untuk sumber rujukan aqidahnya, harus senantiasa mengikuti Abu Musa Al-Asy'ari dan Abu Mansyur Al-Maturidi. Selanjutnya pemikiran dan perilaku tasawufnya adalah mengikuti Al-Junaidi Al-Bagdhdadi dan Al-Ghazali.

Kedua, guru-guru NU harus memiliki fitrah Annahdliyyah, sehingga guru-guru NU harus mempunyai pemikiran yang tawasuth, tasamuh, tawazun dan 'adalah. Guru-guru NU jangan liberal, dan jangan pula puritan. Dimana pun guru NU berada harus menjadi penyejuk dan rahmatan bagi semuanya.

Ketiga, guru-guru NU harus mempunyai barokah Annahdliyyah, dalam artian setiap gerakan guru NU harus selaras dengan kebijakan NU pada setiap levelnya. Jangan sampai ada guru NU yang melecehkan tokoh-tokoh NU; bahkan jangan pula ada yang menolak Islam Nusantara, sebutnya guru NU bisa memberikan pemahaman yang utuh terkait Islam Nusantara.

Keempat, guru-guru NU harus mempunyai ghiroh Annahdliyyah, semangatnya harus semangat NU. Bernai berkorban untuk membangun Pergunu dan NU, karena sejatinya semangat masuk di Pergunu dan NU hanya untuk mengabdi kepada Ulama sebagai pewaris para Nabi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun