Setelah pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan, tampak sebagian besar siswa mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian. Terbukti penggunaan model PBL efektif meningkatkan perhatian siswa. Sebelum aksi, tingkat perhatian siswa rata-rata hanya 57,5%. Pada siklus ke I meningkat menjadi 72,5% dan pada siklus ke II mencapai 85%. Seluruh indikator perhatian siswa tercapai dengan baik dengan penggunaan model PBL dalam pembelajaran.
Hal ini juga diakui oleh rekan kolaborator yang mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas. Bahkan beberapa siswa juga mengakui bahwa mereka menikmati proses pembelajaran tersebut dan merasa memberikan perhatian yang lebih.
Keberhasilan penggunaan model ini dalam meningatkan perhatian peserta didik tidak terlepas dari peran semua pihak yang terlibat. Andaipun masih terdapat kekurangan, lebih pada kekurangan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Daftar Pustaka
Syamsidah dan Hamidah Suryani. (2018). Buku Model Problem Based Learning. Yogyakarta: Deepublish.
HerminantoSofyan,  dkk.  (2017).Problem  Based  Learning  dalam  Kurikulum  2013.
Yogyakarta:Â UNY Press.
Jajang Bayu Kelana dan Duhita Savira Wardani. (2021).Model Pembelajaran IPA SD. Cirebon: Edutrimedia Indonesia.
Farida NK. (2016). Pembelajaran IPA SD. Malang: Ediide Infografika.