Mohon tunggu...
Rd.Agah Handoko
Rd.Agah Handoko Mohon Tunggu... Wartawan Bodrex

Diam itu emas, tapi jika diam mu di injak bicaralah agar mereka diam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pernah Nyantri , Begini Kisah Ibrahim Aniroen Buyut Umat Kristen Cigelam

17 Juli 2025   19:02 Diperbarui: 17 Juli 2025   19:02 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bujang alias Ibrahim Aniroen dan Aminah, orang pertama yang menganut agama Kristen di Cigelam. ( (delpherd) 

Bertahun-tahun yang lalu, sekitar awal abad 18, tinggal di Cigelam, sebuah Desa di departemen Buitenzorg, seorang petani bernama Aniroen dan istrinya Izah . 

Mereka hidup tanpa beban dari apa yang dihasilkan ladang dan kebun mereka. Namun tetap saja ada sesuatu yang hilang dari kebahagiaan mereka. 

Bagaimanapun,mereka belum memiliki anak. Akhirnya - di sanalah kedua keinginan mereka terwujud, dan dalam pelukan ibunya yang setia ia diizinkan untuk menenangkan. 

Si kecilnya. Itu adalah seorang anak laki-laki, yang diberi nama Bujang (anak laki-laki). Pada tahun berapa Bujang kecil melihat cahaya hari, tidak diketahui dengan pasti . 

Namun diperkirakan itu terjadi sekitar tahun 1815. 

Selain itu, Aniroen dan Izah juga tidak khawatir tentang ini. Itu hanya kebetulan. Mereka bahagia dan gembira dengan anak laki-laki kecil mereka.

Dan ketika setelah bertahun-tahun Bujang tetap menjadi anak tunggal mereka, semua cinta mereka terpusat padanya.

Setelah menginjak usia sekolah, Bujang ikut berdagang dengan saudagar Muslim terkenal, hingga ia pun diajarkan baca tulis Al Quran. 

Terbukti cerdas, Bujang hanya perlu waktu setahun untuk bisa khatam Al Quran, kemudian untuk memperdalam ilmu Agama nya, Bujang pun belajar kepada seorang Haji di Cibogo Cibarusah. 

Di Cibogo,karena kecerdasan nya Bujang menyelesaikan pelajaran Agama Islam hanya dalam tempo 8 bulan, dan di ijinkan pulang oleh guru nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun