Mohon tunggu...
AF Yanda
AF Yanda Mohon Tunggu... wiraswasta -

Suka sepak bola dari lahir,,, Tifosi Milan (Milanisti),,,

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

“Piala Kemerdekaan” Konsep Dasar Kompetisi Sepakbola Indonesia Masa Depan Ala Kemenpora?

14 Agustus 2015   16:54 Diperbarui: 14 Agustus 2015   16:54 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sejak kompetisi sepakbola Indonesia terhenti diawal perjalanannya pada kompetisi musim 2015 ini akibat kembali pecahnya konflik kepengurusan sepakbola Indonesia yang kali ini melibatkan Kemenpora dan PSSI, hampir tidak ada satupun kompetisi atau turnamen “professional” yang terselenggara di Tanah Air.

Bahkan pasca berhentinya kompetisi-pun, sebagian besar klub-klub perserta kompetisi, baik kompetisi ISL maupun kasta dibawahnya memutuskan untuk membubarkan timnya karena tidak adanya kejelasan terkait eksistensi sepakbola Indonesia termasuk jalannya kompetisi kedepannya. Imbasnya, nasib para pelaku sepakbola pun akhirnya menjadi terkatung-katung, dimana sepakbola yang menjadi sandaran hidup mereka, tidak dapat lagi dijadikan sebagai lahan mereka untuk mengais rezeki.

Beberapa pihak pun termasuk para promotor / even organizer (EO) sempat mencoba untuk mencanangkan atau menggagas sebuah even sepakbola dengan format turnamen dengan tujuan untuk setidaknya menghindari kevakuman kegiatan persepakbolaan di Indonesia akibat terhentinya kompetisi diawal musim ini. Namun sayanganya upaya ini sulit terealisasikan karena berbagai faktor baik dari sulitnya mendapatkan rekomendasi izin hingga keengganan klub-klub Indonesia untuk ikut berpartisipasi dengan bermacam alasan.

Walhasil publik sepakbola pun mulai jengah dengan kondisi sepakbola yang terjadi saat ini, hampir sebagian besar supporter hingga para pecinta sepakbola Nasional mulai haus akan adanya tontonan berupa pertandingan-pertandingan sepakbola Indonesia baik itu berupa kompetisi maupun kejuaraan dengan format turnamen seperti di musim-musim sebelumnya.

Namun para supporter dan para pecinta sepakbola Indonesia saat ini dapat sedikit bernafas lega, karena apa yang mereka tunggu-tunggu dan rindukan yaitu hadirnya kembali pertandingan-pertandingan sepakbola yang mempertemukan klub-klub sepakbola professional Indonesia akan segera kembali dapat mereka saksikan.


Setidaknya ada dua kejuaraan dengan format turnamen yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini. Dua turnamen tersebut ialah Piala Kemerdekaan gagasan Kemenpora dan turnamen Piala Presiden atau yang sebelumnya bernama Piala Indonesia Satu gagasan salah satu even organizer (EO) olahraga di Indonesia yaitu Mahaka Sport. Piala Kemerdekaan akan diikuti oleh klub-klub peserta divisi utama Liga Indonesia, sedangkan Piala Presiden akan diikuti oleh tim-tim dari kompetisi ISL dan juga divisi utama Liga Indonesia.

Yang terdekat ialah Piala Kemerdekaan gagasan Kemenpora dan tim Transisinya. Kejuaraan ini akan diikuti oleh 24 tim peserta, yang sebagian besarnya merupakan klub-klub yang bermain di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang berada satu tingkat dibawah Kompetisi Indonesia Super League (ISL). Kick-Off Piala Kemerdekaan sendiri rencananya akan akan dihelat di Serang, Banten pada tanggal 15 Agustus 2015 mendatang dengan mempertemukan tim Perserang Serang dan Persidago Gorontalo di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten.

Meski hanya diikuti oleh tim-tim yang bermain di divisi utama atau dengan kata lain tidak diikuti oleh klub-klub elit di Liga Indonesia, namun setidaknya turnamen ini bisa menjadi obat pelipur lara bagi para pecinta sepakbola Nasional untuk dapat kembali menyaksikan pertandingan sepakbola di tanah air yang sudah lama tidak dapat mereka saksikan akibat adanya konflik yang terjadi dipersepakbolaan Indonesia beberapa waktu belakangan ini.

Selain itu yang patut juga untuk disimak dari gelaran kejuaraan ini adalah terkait posisi Kemenpora sebagai penggagas dan juga pelaksana ajang atau turnamen ini yang juga turut dibantu oleh PT.Cataluna Sportindo sebagai Even Organizer (EO) turnamen ini. Sama-sama kita ketahui, pasca membekukan kepengurusan PSSI dibawah pimpinan La Nyalla Mataliti, selain turnamen Piala Kemerdekaan, belum terlihat satupun upaya konkret dari Kemenpora dan Tim Transisinya terkait langkah mereka, yang akan melakukan pembenahan pengelolaan sepakbola Indonesia melalui roadmap yang telah mereka buat seperti yang pernah mereka umbar di media beberapa waktu yang lalu, yang di gadang-gadang dan diharapkan dapat mengubah wajah persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik dan lebih berprestasi kedepannya.

Ajang atau turnamen Piala Kemerdekaan ini sendiri menjadi momentum dan ajang pembuktian bagi Menpora dan juga tim transisinya, atau setidaknya menjadi bahan penilaian dari banyak pihak khususnya dari para pengamat hingga para penggemar sepakbola Indonesia, apakah Kemenpora dan Tim transisinya benar benar mampu melakukan perubahan pengelolaan sepakbola Indonesia khususnya terkait penyelenggaraan kompetisi menjadi lebih baik dan lebih professional kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun