Mohon tunggu...
Fandi Sido
Fandi Sido Mohon Tunggu... swasta/hobi -

Humaniora dan Fiksiana mestinya dua hal yang bergumul, bercinta, dan kawin. | @FandiSido

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penguasa Senyap dan Pembisik Angin

26 Agustus 2015   13:36 Diperbarui: 29 Agustus 2019   15:53 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merekalah Walker of the Talk, para panglima kepercayaan. Mata mereka ada di depan dan di belakang.

Duta Keramaian

Mereka penyuka kue. Mereka memasak untuk para tentara, berbicara dengan para panglima. Di banyak negeri, jumlah mereka paling banyak. Mereka tinggal di rumah-rumah tapi suara mereka dapat menembus langit. Mereka bulir-bulir hujan pecah, kalau bersatu dapat merobohkan tebing, dan kalau mengalir terus menerus dapat melubangi batu. 

Mereka Duta Keramaian, tidak ambil pusing dengan urusan-urusan yang berat. Pemikiran mereka sederhana dan persepsi mereka begitu terbatas, tetapi mereka menikmati itu.

Mereka suka keragaman, percaya bahwa semua makhluk diciptakan dengan rasa yang sama. Karena itu mereka senang memasak, menciptakan sebuah acara di mana siapapun dapat berkunjung. Mereka penyayang meja, karena di situlah cerita-cerita mereka berpadu. Mereka bukanlah penambang, tetapi sangat bergairah melihat keping-keping emas. 

Mereka berada di manapun, mengokupasi hampir semua pasar, menghangatkan hampir semua bangku. Mereka tak berpikir saat topik telah menguasai mereka, dan begitu tersinggung ketika seseorang menggunjingkan atau mengkritik naluri alamiah mereka. Mereka para pengobrol yang alergi pada diskusi.

Mereka menyukai sorot lampu, panggung keramaian, riuh tepuk tangan, tapi membenci wujud keseriusan yang penting. Mereka tidak percaya struktur tetapi ingin jadi bagian utama darinya. Dunia adalah kesempatan terbatas, dan keramaian bukanlah kemegahan yang bertahan lama.

Mereka para pembicara handal yang takut menghadapi podium. Merekalah Ambassador of Crowd, menikmati keriuhan yang janggal di tengah udara panas yang bercampur-campur.

Penjaga Pengetahuan

Perpustakaan Alexandria adalah pusat peradaban manusia, tempat lahir pengetahuan dan gumuk pasir rasa penasaran.

Tidak banyak manusia yang lahir dengan rasa haus akan kecemerlangan, rasa gemas pada tepi-tepian pencapaian. Golongan satu ini ingin terbang ke semua tempat, ingin menjelajah semua muara. Mereka meyakini bahwa keterbatasan waktu di dunia adalah keabadian pemikiran yang diciptakan para pendahulunya. Mereka terlibat dalam banyak hal, tetapi bukan remah-remah yang berserakan seadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun