Rasa rindu yang lama melekat itu kini telah terbayar. Sebuah kerinduan untuk bernyanyi bersama, bersorak bersama maupun menonton bersama sudah bisa terlaksana. Stadion Manahan di Kota Solo menjadi arena bagi punggawa Garuda untuk kembali bertarung di atas lapangan hijau sekaligus mengakhiri penantian panjang jutaan rakyat Indonesia.
Petikan syair 'sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau' dalam lagu Halo–halo Bandung rasanya begitu tepat untuk menggambarkan situasi malam kemarin. Setelah mendapatkan hukuman larangan tampil di ajang internasional (termasuk laga–laga uji coba) selama lebih dari satu tahun lamanya, Selasa (06/09) kemarin, Timnas Indonesia kembali unjuk gigi dalam dunia sepak bola internasional. Nyanyian ataupun yel–yel begitu jelas terdengar dari bangku–bangku penonton. Wajar saja karena laga ini bisa disebut juga sebagai ‘temu kangen’ Timnas Indonesia dengan seluruh fans atau suporter yang sudah lama menantikan mereka kembali berlaga.
Bertajuk laga uji coba internasional, Timnas Indonesia menjamu Timnas Malaysia di Kota Solo untuk menandai kembalinya mereka dalam kancah sepak bola internasional. Meskipun bukan pertandingan resmi, laga melawan Malaysia selalu membuat suporter Indonesia sangat berharap Indonesia bisa meraih kemenangan atas musuh bebuyutannya. Harapan ini terwujud. Tim Garuda berhasil melibas tim Harimau Malaya dengan keunggulan 3 gol tanpa balas!
Kemenangan telak ini menjadi kado istimewa yang mampu mengobati rasa kangen rakyat Indonesia untuk menyaksikan kembali Timnas Indonesia bermain. Merayakannya tentu bukanlah sesuatu yang salah (asalkan tidak terlalu berlebihan dan membuat lupa diri). Saat ini fokus dan pikiran para pemain Indonesia tidak boleh (dibiarkan) terlena dengan kemenangan lawan Malaysia kemarin, pasalnya ajang sesungguhnya baru akan dimulai pada Bulan November nanti pada ajang Piala AFF 2016. Singapura dan Thailand menjadi tim unggulan yang mesti Indonesia hadapi guna meraih tiket ke fase semi final di ajang Piala AFF tahun ini.
Secara permainan, dominasi tim Indonesia dalam laga kemarin sudah menunjukkan adanya indikasi bahwa satu per satu pemain yang dipanggil Riedl sudah mulai membaur dalam racikan strategi sang pelatih. Kegemilangan pemain–pemain senior seperti Boaz Salosa dan Irfan Bachdim bisa menjadi senjata andalan saat Piala AFF nantinya. Namun, bisakah performa Indonesia kemarin dijadikan tolak ukur bahwa timnas sudah cukup kuat untuk mengimbangi permainan Singapura dan Thailand? Ini belum cukup! Kualitas para pemain Singapura dan Thailand (di atas kertas) masih jauh lebih baik dari pemain Indonesia. Tentunya skuad Garuda perlu terus berlatih, mematangkan taktik dan menambah banyak bekal seperti memainkan laga uji coba di waktu yang tersisa ini.
Momentum ‘temu kangen’ kemarin sebenarnya bisa juga dijadikan sebagai salah satu bekal lainnya bagi Timnas Indonesia dalam mengarungi persaingan di grup A Piala AFF 2016. Bagaimana caranya? Caranya ialah dengan menjadikan rasa kangen suporter sebagai motivasi utama tim Indonesia. Kali ini bukan kangen untuk menyaksikan Indonesia berlaga, melainkan rasa kangen untuk melihat Indonesia juara. Semangat bela negara yang diiringi motivasi mengobati rasa 'sudah lama beta tidak lihat kau juara” akan menjadi kombinasi peningkat daya juang yang luar biasa bagi para pemain Indonesia.
Semoga saja kombinasi ini dapat menjadi resep juara Indonesia. Tetap membumi, berlatih keras dan ingat selalu akan rakyat Indonesia, wahai punggawa Timnas Indonesia!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI