Mohon tunggu...
Afrida Cahya
Afrida Cahya Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Hai! Saya seorang pembelajar, calon muslimah intelektual, juga pegiat lingkungan. Mari warnai hari dengan penuh rasa syukur!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MLT, Nakes di Balik Layar

29 November 2020   14:34 Diperbarui: 29 November 2020   14:45 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada yang pernah mendengar MLT atau Medical Laboratory Technologists, pasti jarang terdengar di telinga kita bukan? Ternyata profesi tersebut sangat berperan penting lho, meski jarang diketahui oleh masyarakat luas sekalipun. Daripada kepo, yuk cari tahu di sini! 

MLT atau biasa disebut Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) atau Analis Kesehatan, merupakan salah satu tenaga kesehatan yang bertugas membantu dokter dalam menegakkan diagnosis, mengobati, dan mencegah penyakit melalui analisis. Analisis yang dilakukan ATLM antara lain, tes Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi, Imunoserologi, Toksikologi, Kimia Makanan minuman, Kimia Air, Patologi Anatomi, dan Biologi Molekuler. Jadi, tanpa adanya peran ATLM, dokter pasti akan kesulitan dalam menjalankan perannya. Karena itulah, peran ATLM sangat penting di dunia medis, apalagi di masa pandemi saat ini. Dari sini lah kita bisa membedakan peran ATLM dengan tenaga medis lainnya. 

Tak hanya di dunia medis saja, seorang ATLM juga dapat bekerja di laboratorium penelitian maupun industri makanan dan minuman. Bahkan, ATLM juga dapat menjadi seorang tenaga pengajar atau asisten laboratorium. Hal ini dikarenakan ATLM telah memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk bidang pekerjaan tersebut. 

Seorang ATLM memiliki kewenangan  berdasarkan jenjang pendidikan terakhirnya. Misalnya, untuk ATLM lulusan D-3 memiliki wewenang sebagai teknisi laboratorium-verifikator. Berbeda hal nya untuk ATLM lulusan D-4 atau S-1, memiliki wewenang sebagai supervisor-validator. Terakhir, untuk ATLM lulusan S-2 Sains Terapan memiliki wewenang sebagai konsultan. 

Bagi ATLM dari lulusan D-III yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, bisa melanjutkan di jenjang D-IV.
Bagi lulusan D-IV, jika ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi bisa langsung ke jenjang S-2 Sains Terapan. Sebab jenjang D-IV setara dengan S-1, maka bagi lulusan D-IV bisa melanjutkan ke jenjang S-2.

Meskipun tenaga kesehatan ini masih jarang ditemukan di Indonesia, namun penyerapan tenaga ATLM masih sedikit, karena memprioritaskan kompetensi calon ATLM. Untuk menjadi seorang ATLM, calon ATLM harus mengikuti Ujian Kompetensi untuk mendapatkan dokumen yang digunakan sebagai persyaratan bekerja di suatu instansi. 

Proses panjang inilah yang akan menjadi tantangan bagi seorang calon ATLM sebelum dapat mengemban tugas sebagai seorang ATLM. Meskipun demikian, semua tergantung pada niat dan tujuan masing-masing individu. Jika kita mau menikmati proses panjang ini dengan penuh kesabaran, tentu terasa jauh lebih mudah dan menyenangkan. 

Demikianlah gambaran mengenai profesi MLT atau ATLM yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Semoga dengan adanya pengetahuan mengenai profesi ini, dapat memberikan pencerahan dan wawasan baru yang bermanfaat di kemudian hari. 

Nama : Afrida Cahya Maharani
NIM : 2240020002
Prodi : D-IV Analis Kesehatan
Instansi : Universitas Nahdatul Ulama Surabaya 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun