Mohon tunggu...
Afriantoni Al Falembani
Afriantoni Al Falembani Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Aktivis

Menulis dengan hati dalam bidang pendidikan, politik, sosial, fiksi, filsafat dan humaniora. Salam Sukses Selalu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Si Mungil Ajaib "SanDisk", Penyimpan Data Terbaik di Dunia

23 April 2018   19:03 Diperbarui: 26 April 2018   14:39 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mengenal penyimpanan data digital sejak duduk kuliah sekitar tahun 2000 dulu. Namanya disket atau floppy disket. Waktu itu memiliki dan menggunakan floppy disket sebagai penyimpanan data sudah sangat bangga. Padahal, kapasitas hanya cukup puluhan file dengan total 1,44 MB. Pada zaman disket itu, belum mengenal flashdisk.

Saya mengenal flashdisk bahkan dari dosen saya lulusan London dan Australia ketika tahun 2003. Karena baru pulang dari luar negeri dan mengalungkan flashdisk di lehernya sungguh sebuah gengsi. Dari dosen itulah, akhirnya saya langsung mengenal flasdisk.

Waktu saya mau membeli flashdisk dua tahun kemudian. Harganya sekitar 500 ribu untuk 1,5 GB. Itu tahun 2005. Bayangkan betapa dulu dan sekarang telah berbanding kebalikannya. Pada saat sekarang aneka dan jenis tempat penyimpanan data sudah tersedia. Puncak perkembangan flashdisk pada tahun 2009 mulai marak.

Pada awal tahun 2011 saya baru mengenal namanya hardisk eksternal sebagai tempat penyimpanan data yang mencapai 1 tera. Itu pun dari sahabat saya yang ahli IT. Tapi menurut saya  untuk keseharian flashdisk masih dianggap unggul karena lebih praktis dan mudah.

Begitulah, sekelumit cerita ini saya mengenal penyimpanan data, walau sudah sejak lama dengan evolusinya, tetap saja masih belum tahu banyak. Terakhir saya menggunakan berapa merk flashdisk dengan tujuan penyimpan data sampai menumpuk di laci meja belajar saja karena rusak dengan cepat.

Perlu diceritakan disini betapa tempat penyimpanan data sangat penting. Kisahnya begini. Saya sudah menyelesaikan tesis untuk penyelesaian program pascasarjana saya. Tetapi suatu malam komputer saya mengalami kerusakan dan mati total. Beberapa flashdisk yang saya miliki terkena virus. Saya pun kebingungan menghadapi situasi ini.

Saya mencoba menelepon sahabat saya yang menurut saya ahli IT. Dia bilang bisa mengembalikan data itu. Nanti segera besok pagi dia akan ke rumah.

Keesokan harinya, ia pun ke rumah dan mulai mengotak-atik komputer saya. Sampai siang ia belum juga berhasil menghadirkan kembali data-data saya. Terakhir ia bilang,"Semestinya kamu sudah backup datanya, jangan seperti ini," rutuknya terlihat kesal.

Memang data sudah saya backup tapi semua flashdisk saya setelah dicek virusan. Kebetulan data tesis saya dan beberapa data penting lainnya tidak dapat dibuka. Pusing jadinya.

Di tengah kebingungan kami berdua tiba-tiba istriku berkata,"Ada apa ini kok seperti bingung?". Mungkin ia pura-pura tidak tahu atau mungkin hanya untuk memecahkan suasana saja. "Ternyata sudah diotak-atik masih belum bisa mengembalikan data yang ada di komputer ini,"kataku sambil memegang komputer yang masih terbongkar.

Tiba-tiba istriku berkata,"Jangan khawatir mas, semua data pentingmu sudah aman. Semua berkat si mungil ajaib ini,"ungkapnya sambil tersenyum menunjukkan sebuah benda kecil berwarna merah hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun