Mohon tunggu...
Afrianto Daud
Afrianto Daud Mohon Tunggu... -

penikmat buku, pendidik, pembelajar, dan pemulung hikmah yang terserak di setiap jengkal kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cadar dan Inkonsistensi Kaum Liberal

3 Agustus 2015   08:34 Diperbarui: 3 Agustus 2015   08:34 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salaam,

Tulisan berikut adalah copast dari status FB saya. Saya post di sini, biar bisa dijangkau lebih banyak pembaca.

Semoga bermanfaat.

Jika harus berkomentar, berdiskusilah dengan santun :-)

Salaam,

A
--
Dua foto di atas sejak beberapa hari yang lalu tersebar viral di dunia maya. Dikomentari cukup banyak orang. Cukup heboh. Foto pada status saya ini adalah screen shot dari postingan dua nama yang cukup dikenal khalayak, aktivis islib @Luthfi Assyaukanie, juga aktivis pro demokrasi dan anti diskriminasi, Denny JA.

Saya ikut bersuara mengomentari isi postingan dua orang ini, karena keduanya bukanlah orang biasa yang tak sekolah. Mereka berdua adalah representasi sebagian kalangan yang cukup terdidik dan mungkin juga mengaku intelektual yang tercerahkan. Apalagi DJA dengan lebih satu juta followersnya di dunia maya. Dia adalah orang yang berpengaruh. DJA bahkan disebut-sebut sebagai tokoh gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi.

Screen shot foto dibawah adalah postingan pertama DJA, sebelum dia edit dan perbaiki setelah mendapat protes keras dari banyak netizen di halaman page miliknya. Tentu postingan pertama itu bagi saya lebih menarik, karena lebih genuine menggambarkan ideologi DJA yang sebenarnya.

Seperti terlihat pada screenshot yang saya sandingkan, Deny JA memberi komentar miring pada foto yang dia posting. Walau masih dalan bentuk statemen dengan tanda tanya, sulit menghindari tafsir bahwa deep structure pernyataan DJA adalah semacam bentuk pelecehan pada muslimah bercadar di foto tersebut.

Fakta bahwa DJA mengedit bahkan menghapus postingan pertama adalah indikasi kuat bahwa DJA memang memiliki intensi tak baik pada postingan pertamanya.

Pada saat yang sama, Luthfi Assyaukani - salah seorang aktivis Jaringan Islam Liberal - juga membagi gambar ini di halaman FBnya dengan tambahan komentar yang jauh lebih radikal dibanding DJA. Apa yang ditulis Luthfi dengan mudah dipahami sebagai semacam bentuk kebencian pada praktek agama orang-orang dalam foto yang dia sebut sebagai mereka yang 'otaknya tak bekerja karena dikungkung oleh ideologi dari zaman gelap gulita'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun