Mohon tunggu...
Afni Amalia
Afni Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya adalah manusia biasa yang telah hidup selama 20 tahun. Saya memiliki kemampuan rebahan sepanjang hari tanpa merasa bosan (hihi).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cukup Satu Cinta

9 November 2020   05:35 Diperbarui: 9 November 2020   05:51 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Allah tidak menciptakan dua hati dalam satu rongga dada" (Al Ahzab ayat 4)

Kita diciptakan Tuhan dengan satu hati untuk mencintai. Yang namanya cinta pasti setia. Karena Tuhan hanya menciptakan satu hati untuk merasakan jatuh cinta. Setiap orang yang mendua, tidak mungkin itu cinta. Cintamu karna Tuhanmu atau hanya sebuah nafsu?

Lalu, bagaimana jika mencintai banyak hal?
Mencintai keluarga, mencintai sahabat, mencintai pasangan, mencintai kehidupan, mencintai harta. Apakah tidak boleh mencintai itu semua?

Hati kita memang hanya satu
Mengapa Tuhan mengizinkan kita mencintai banyak hal?

Coba kita renungkan, baca cerita ini

Suatu hari, Fudhail bin Iyadh, duduk memangku anaknya yang berusia empat tahun. Sesekali ia mencium pipi anak itu sebagai ungkapan rasa sayang.

"Ayah, apakah kau mencintaiku?" tanya anak itu.
"Ya," jawab Fudhail.
"Apakah kau mencintai Tuhan?"
"Ya."
"Berapa hati yang kau miliki, Ayah?"
"Satu."
"Dapatkah kau mencintai dua hal dengan satu hati?" anak itu bertanya lagi.
Saat itu pula Fudhail terhenyak. Ia sadar yang berbicara bukanlah anak kecilnya melainkan Yang Maha kuasa. Merasa malu, ia mulai memukuli kepalanya dan bertaubat. Sejak saat itu, ia hanya persembahkan hatinya untuk Tuhan.

Jatuh cintalah karena Tuhanmu.
Jatuh cintalah untuk meyakinkan imanmu.
Jatuh cintalah agar kau semakin taat pada Tuhanmu.
Jatuh cintalah agar kamu semakin mencintai Tuhanmu.


Jangan jatuh cinta dengan melupakan Tuhan.
Jangan jatuh cinta dan memberi hatimu pada selain Tuhan.


Percayalah
Karena Tuhanmu itu posesif dan pencemburu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun