Mohon tunggu...
Asih Fatma Nurmala
Asih Fatma Nurmala Mohon Tunggu... -

saya bernama asih fatma nurmala yang lahir di kebumen, 3 mei 1992. saya merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara. saya mempunyai cita- cita untuk menjadi seorang guru yang bisa menjadi teladan bagi anak didik saya nanti, amin....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Mengenai Motivasi Anak dan Implikasinya

20 Desember 2010   10:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:34 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menurut Woolfolk, motivasi adalah keadaan internal yang menaikkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku seseorang.

Motivasi ada 2 yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu dorongan internal untuk menjadi kompeten dan mampu melakukan apapun untuk kepentingan dirinya, misal jika kita bekerja dan belajar dengan keras karena standar keunggulan pribadi sangat penting dan berharga bagi kita. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu baik berupa hadiah maupun hukuman, misal jika kita belajar dan bekerja keras karena kita menginginkan akan mendapatkan imbalan.

Menurut Santrock dan Yussen, motivasi bermakna kontekstual yang dapat dipahami sebagai motif biologis, motif untuk kompetisi, motif yang dipelajari, dan berprestasi.

·Motif biologis dipahami sebagai pola yang terbangun dalam sistem syaraf sentral anak sejak lahir yang berwujud pola tindakan baku yang terkait dengan perilaku yang distereotipkan.

Pola- pola ini bisa kompleks sifatnya, misal menarik diri dari seseorang apabila banyak orang yang mendekatinya, memegangi dan mendekam sesuau yang halus dan benda yang mudah dipegang seperti tubuh manusia, mengakhiri berkelahi dengan menjatuhkan diri ke atas tanah sebagai tanda menghindar dari pertikaian untuk penyelamatan.

·Motivasi dipelajari adalah motif yang diperoleh dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka menjaga eksistensi diri individu dan mengembangkan diri sehingga menjadi individu yang bermakna baik bagi dirinya maupun orang lain. Motif ini mencakup motivasi berkuasa, motivasi berafiliasi, motif mencari identitas, dan motivasi untuk aktualisasi diri.

·Motivasi berprestasi merupakan dorongan untuk menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu standar keunggulan, dan memperluas usaha untuk berhasil secara memuaskan.

·Motivasi keridaan merupakan dorongan yang keluar dari hati yang ingin mengharapkan ridha Tuhan dalam setiap langkah perilakunya. Motivasi ini memiliki sifat yang unik karena sangat subjektif dan personal.

·Motivasi kompetensi memberikan dasar yang lebih baik dalam memprediksi kompetensi lebih lanjut daripada hasil skor tes perkembangan.

Konsep Moslow mengisyaratkan bahwa semua individu memiliki lima kebutuhan utama yang harus dipuaskan, mulai dari level rendah ke tinggi yaitu :

a.Kebutuhan Fisiologis

Dimaksudkan untuk survival dan keamanandan merupakan hal penting bagi setiap individu.

b.Keamanan

Setiap individu membutuhkan tempat berlindung dan mencari keselamatan dari berbagai bahaya.

c.Cinta dan kepemilikan

Lebih berbasis pada sosial dan kedua kebutuhan dapat dipenuhi dengan keterlibatan keluarga dan hubungan yang dibangun dengan orang di luar keluarga.

d.Harga Diri ( self- esteem )

Meliputi keinginan untuk mencapai dan melihat dirinya sebagai yang mampu dan adanya dorongan untuk dikenal serta dihargai oleh orang lain.

e.Aktualisasi Diri ( self-actualisation )

Memiliki kesadaran diri dan kehadiran dirinya mampu membantu orang lain untuk mencapai tujuannya, terbuka akan pengalaman dan tantangan baru serta mampu terlibat dalam aktivitas yang dilakukan oleh individu yang sangat potensial.

Salah satu faktor psikologis yang sangat potensial yang sangat potensial untuk mendukung keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah motivasi kompetensi dan berprestasi. Sadar akan hal tersebut maka sudah sewajarnya anvk- anak dikondisikan sejak dini untuk diberdayakan sehingga keberadaannya sebagai subjek dari segala aktivitas yang terkait dengan pengembangan dirinya. Dalam konteks ini terjadi semacam kontak belajar. Kondisi ini akan lebih mengikat siswa untuk menjaga keberadaan program dan partisipasinya dalam pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun